PURWOREJO, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo angkat bicara mengenai situasi di Desa Wadas, Purworejo.
Hal ini terkait pengukuran lahan tambang untuk pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, berujung ricuh.
Kericuhan terjadi di masjid desa setempat.
Menurut polisi, situasi memanas karena warga membawa senjata tajam; polisi lalu menangkap warga yang dianggap menjadi provokator.
Hingga pagi ini, ada 64 warga yang ditahan oleh polisi.
Pascaricuh saat menolak pengukuran lahan untuk tambang di Desa Wadas, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo meminta maaf.
Ganjar juga menjelaskan Pemprov membuka ruang diskusi untuk pengerjaan proyek bendungan bener maupun lahan tambang.
Sebelumnya, polisi mengerahkan ratusan personel untuk mengawal dan mengamankan proses pengukuran lahan di Desa Wadas.
Pengukuran tanah di Desa Wadas, Kecamatan Bener, yang nantinya akan diambil batuan andesit dan quarry-nya untuk pembangunan Bendung Bener, mulai dilakukan kemarin, Selasa (8/2).
Pembangunan Bendungan Bener merupakan salah satu proyek strategis nasional, di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Pengukuran sempat tertunda karena terjadi penolakan oleh warga.
Ratusan aparat kepolisian dari Polres Purworejo, Polres Magelang hingga Polda Jawa Tengah diterjunkan untuk mengamankan petugas dari BPN dan Dinas Pertanian.
Pada saat yang sama, sejumlah warga yang menolak menggelar doa bersama di Masjid Nurul Huda.
Pengukuran rencananya dilakukan hingga Kamis, 10 Februari 2022.
Artikel ini bisa dilihat di : [ Ссылка ]
Ещё видео!