Makam Keramat Mangga Dua (Sayyid Abu bakar bin Alwi bahsan Jamalullail)
beliau adalah satu perjuangan dengan sultan Pontianak yg ke 4 yaitu Sultan Hamid 1 Al Qadri bin Sultan Syarif Abdurrahman Al Qadri Pontianak pendiri kota Pontianak 1771.
Di kawasan Mangga Dua, Jakarta Pusat, yang selama ini dikenal sebagai pusat perlambangan ternyata juga terdapat banyak peninggalan sejarah. Salah satunya masjid kuno yang dibangun abad ke-19 bernama Nurul Abrar. Masjid ini didirikan sejak tahun 1841 dan masih menyisakan mimbar dan beberapa pilar yang terkenal.
Masjid Nurul Abror ini berlokasi di Jalan Mangga Dua Dalam, Sawah Besar, Jakarta Pusat, di samping Hotel Le Greundeur. Keunikan masjid yang dibangun saat pemerintah kolonial tidak akan mengganggu lagi. awalnya lokasi masjid berada di tengah kuburan yang luas dan sudah hancur. Bangunan masjid lama tidak unsur-unsur struktur Jawa dan Belanda.
Ada 12 makam yang menjadi bagian masjid. Namun satu makam yang paling sering menjadi tujuan utama ziarah warga, yaitu makam Sayyid Abu Bakar bin Sayyid Aluwi Bahsan Jamalulail. Dia adalah keturunan dari Husein bin Ali bin Abi Thalib, menantu Rasulullah dari putrinya Fattimah Azzahra.
Selain makam Sayyid Abu Bakar atau dikenal dengan Habib Jamallulail, di Masjid Nurul Abrar juga terdapat beberapa makam ulama dari Hadramaut (Yaman) dan makam Sultan Bone yang oleh sebagian jamaah dan warga dinilai memiliki karomah.
Selain itu, terdapat juga pemakaman orang Tionghoa, termasuk makam Kapitein China pertama di Batavia, Souw Beng Kong. Ia adalah sahabat lama dari Jan Pieterzon Coen.
Di masjid ini juga terdapat makam kerabat keraton dari Jawa Tengah. Seperti Raden Tumenggung Anggakusumah Dalam. Di Malaysia, Yang Dipertuan Agung saat ini berasal dari keluarga Jamalullail.
Adapun kolam kecil sedalam 15 meter yang semula digunakan untuk berwudhu, 20 tahun silam telah ditutup. Pihak pengurus masjid menghargainya karena jamaah mulai melakukan ritual yang mengarah pada kemusyrikan.
Menurut cerita yang berkembang, nama Jalan Mangga Dua berasal dari dua buah pohon mangga besar yang terdapat di depan masjid. Karena itu pula, masjid itu selamat dari ancaman penggusuran dan kini dijadikan cagar budaya.
Sejak berdiri, Masjid Nurul Abrar baru satu kali ujian, yakni pada 1986. Sayangnya kondisi kuno ini tidak terawat dengan baik, di antaranya adalah tiang penyangga masjid yang mulai rusak. Penetapan sebagai bangunan cagar budaya dan harus dilestarikan agar tidak berpengaruh besar untuk masjid ini.
#masjidkeramatmanggadua
#ziarahwali
#walijakarta
#sayyidabubakar
#sumurkeramat
Ещё видео!