TRIBUN-VIDEO.COM - Operasi militer khusus Rusia ke Ukraina telah memakan korban jiwa dan banyak infrastruktur yang rusak berat.
Termasuk Kota Mariupol yang kini justru menghadapi ancaman wabah kolera.
Hal ini dipicu dengan adanya banyak mayat yang bergelimpangan tak terkubur.
Dikutip dari Tribunnews.com, hal itu diungkapkan Penasihat Wali Kota Petro Andriushchenko.
Sebagaimana yang diketahui, kota pelabuhan itu sekarang sudah jatuh ke tangan Rusia.
Kini pejabat Rusia yang mengendalikan Mariupol.
Terkini, Mariupol tengah menghadapi kekhawatiran baru.
Terutama setelah dijadikan sasaran rudal Rusia hingga kondisi kota porak-poranda.
Ancaman itu berupa wabah kolera.
Hal ini disebabkan adanya mayat-mayat yang bergelimpangan dan membusuk serta sampah yang mencemari air.
Untuk itu, penduduk kota yang tersisa menghadapi risiko kolera dan penyakit lainnya.
Andriushchenko mengungkapkan, Rusia tak mengubur mereka dengan kuburan massal.
Disebutkan, mereka tak punya kapasitas yang cukup mengenai persoalan ini.
"Mereka menumpuk. Para penjajah tidak dapat mengatasi mengubur mereka bahkan di kuburan massal. Tidak ada kapasitas yang cukup bahkan untuk ini," ungkap Andriushchenko.
Diungkapkan pejabat lokal tersebut, kini pejabat Rusia yang menguasai kota mengambil langkah kebijakan.
Pejabat itu sedang mempertimbangkan memberlakukan karantina kota.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan tentang potensi wabah kolera di kota Ukraina tenggara itu.
WHO juga telah mengirimkan vaksin di Dnipro.
Namun hingga kini belum ada kejelasan terkait proses penyalurannya kepada penduduk.
Diketahui, kolera sendiri menyebabkan diare akut.
(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mariupol Ukraina Terancam Hadapi Wabah Kolera akibat Mayat Tidak Terkubur dan Sampah yang Cemari Air, [ Ссылка ].
Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
Ещё видео!