Semenjak Presiden Jokowi memimpin Indonesia tahun 2014, infrastruktur menjadi salah satu sektor yang menjadi perhatian pemerintah.
Hal ini bertujuan untuk menunjang akses transportasi di seluruh daerah dan mendongkrak perekonomian masyarakat.
Anggaran yang disiapkan pemerintah juga tidak sedikit, bahkan nilainya ada yang sampai ratusan triliun Rupiah.
Penasaran apa saja? Berikut progress megaproyek infrastruktur era Presiden Jokowi di tahun 2021.
1. Listrik 35.000 MW
Program Pembangunan Pembangkit 35.000 MW diluncurkan pada Mei 2015 lalu di Samas, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ditandai dengan penandatanganan PPA dan Letter of Intent (LoI) untuk EPC (engineering, procurement, construction) serta groundbreaking beberapa pembangkit di DIY, Jatim, Jabar dan banyak lagi.
Dilihat dari jenis pembangkitnya, PLTU menjadi jenis pembangkit dengan porsi paling banyak.
Sebanyak 334 unit pembangkit dengan akumulasi kapasitas 10.864 megawatt (MW) atau sekira 30% dari target 35.985 MW sudah memasuki tahapan commercial operation date (COD) per September 2021.
Catatan terakhir Kontan.co.id, penyelesaian proyek ini diperkirakan berpotensi molor ke tahun 2030 seiring adanya penghitungan ulang proyeksi kebutuhan listrik akibat pandemi Covid-19.
2. Jalan Trans Papua
Proyek Trans Papua secara agresif dikerjakan sejak 2014 setelah Joko Widodo dan Jusuf Kalla resmi menjabat sebagai presiden dan wakil presiden.
Kendati dikebut sejak era Jokowi-JK, namun pembangunan Trans Papua sudah dimulai sejak era Presiden BJ Habibie.
Pengerjaan Trans Papua dibagi menjadi 10 segmen. Salah satu segmen, yakni segmen lima yang pernah dilalui Jokowi menggunakan motor trail
Tak lama lagi akses menuju sejumlah wilayah yang ada di Provinsi Papua Barat dan Papua jadi makin mudah.
Menembus hutan dan pegunungan sejauh 3.462 Km, kini tinggal tersisa 183 kilometer yang belum tembus.
3. Kereta Cepat Jakarta Bandung
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus mengebut proses pembangunan konstruksi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Saat ini perkembangan pengerjaan proyek tersebut telah mencapai hampir 80 persen.
Sebelumnya, proyek KCJB yang dibangun sepanjang 142,3 kilometer mengalami cost overrun (pembengkakan biaya) menjadi 8 miliar dolar AS atau setara Rp 114,24 triliun.
Karenanya, pemerintah mengucurkan anggaran APBN untuk menambal pembengkakan biaya investasi pembangunan proyek tersebut yang diberikan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3,4 triliun.
Target penyelesaian dan operasional KCJB masih tetap sama yaitu pada akhir tahun 2022.
Dengan proyek ini diharapkan masyarakat dapat menikmati perjalanan dengan waktu tempuh yang lebih cepat dan efisien.
4. Masterplan Ibu Kota Baru
Dua tahun sudah pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin berjalan.
Rencana pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menjadi salah satu proyek besar yang terus berjalan.
Menko Airlangga sempat menyinggung bahwa masterplan ibu kota negara baru sudah selesai.
Namun, ia menekankan bahwa pemerintah tak terburu-buru dengan pemindahan ibu kota yang pastinya juga butuh waktu tak sebentar.
Beberapa waktu lalu Pemerintah juga sempat membuka opsi sayembara desan ibu kota negara baru, dengan karya I Nyoman Nuarta dinyatakan menjadi pemenangnya.
Ещё видео!