Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Hari raya Idulfitri tak lengkap rasanya jika tidak menyajikan hidangan ketupat.
Makanan yang satu ini biasanya disajikan sebagai pengganti nasi dan pendamping dari lauk utama seperti opor ayam, semur daging, maupun rendang.
Ketupat memang menjadi hal yang sulit dipisahkan dengan tradisi Lebaran di Indonesia.
Lantas, mengapa ketupat menjadi makanan khas Lebaran Hari Raya Idulfitri?
Dalam sejarahnya ketupat dikembangkan oleh Sunan Kalijaga.
Keduanya memiliki kaitan yang erat dengan ketupat.
Selama Bakda Kupat, hampir setiap rumah terlihat ramai dan orang-orang menganyam daun kelapa menjadi ketupat.
Lalu, dimasak dan dibagikan kepada tetangga, keluarga, serta saudara sebagai simbol kebersamaan.
Makna kebersamaan dan berbagi menjadi tujuan dari Sunan Kalijaga.
Sementara dalam Tradisi Islam di Nusantara (2019) dijelaskan, bahwa ketupat atau kupat dalam bahasa Jawa, dimaknai sebagai ngaku lepat atau mengaku bersalah.
Makna filosofi ketupat sebagai makanan khas Lebaran adalah bahwa umat Islam mengakui kesalahannya di hari yang fitri, serta saling memaafkan.
Bungkus ketupat yang terbuat dari janur juga memiliki filosofi.
Menurut filosofi masyarakat Jawa, janur merupakan singkatan dari frasa sejatine nur, yang berarti cahaya sejati.
Maknanya adalah simbol bahwa manusia berada dalam kondisi yang bersih dan suci kembali kepada fitrah, setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.
(Tribun-Video.com/Tribunpriangan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunpriangan.com dengan judul Kenapa Lebaran Harus Ada Ketupat? Ternyata Begini Cerita dan Sejarah Awal Mulanya, [ Ссылка ].
Host: Tini Afshin
VP: Dharma
Ещё видео!