Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi didampingi Bupati Subang H.Ruhimat, Sabtu (31/10/2020) kembali meninjau progres pembangunan proyek pelabuhan patimban di Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Kunjungan Menhub kali ini juga untuk memastikan kesiapan soft launching rampungnya pembangunan tahap pertama pelabuhan internasional patimban untuk bisa operasional di Minggu ketiga November tahun 2020 ini.
Rencananya soft launching pelabuhan patimban ini akan dihadiri dan diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi.
Bupati Subang, H.Ruhimat mengaku optimis dengan hadirnya pelabuhan patimban ini, mampu mendongkrak perekonomian masyarakat Subang untuk mewujudkan Subang Jaya, Istimewa, dan Sejahtera (Jawara).
Terkait, kehidupan nelayan yang terdampak adanya pelabuhan patimban ini, ia menegaskan telah menyampaikannya ke menhub agar nelayan tetap bisa melanjutkan hidupnya dengan mencari solusinya bersama-sama.
Sementara itu sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, mendekati rampung. Ia memastikan pada akhir tahun nanti, pelabuhan yang akan dikonsentrasikan untuk lalu-lintas barang sudah bisa beroperasi.
“Untuk Patimban, kami Desember akan soft launching,” ujar Budi.
Budi Karya mengklaim, setelah rampung, Pelabuhan Patimban secara fisik akan memiliki bangunan dan kapasitas sebesar Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara. Operasionalnya pun akan dijalankan berdasarkan sistem digital atau padat teknologi.
Adapun Pelabuhan Patimban dibangun untuk memenuhi kebutuhan pengembangan segitiga kawasan ekonomi di Jawa Barat. Pelabuhan ini mengintegrasikan kawasan ekonomi yang sudah terbangun sebelumnya, yakni sentra industri Bekasi, Karawang, Purwakarta; serta Bandara Kertajati.
Di samping membuka akses bagi kegiatan industri, pembangunan Pelabuhan Patimban digadang-gadang mampu mendongkrak kunjungan wisata di sekitar Jawa Barat. “Seperti Cirebon kan sudah menjadi daerah tujuan wisata,” tutur Budi Karya.
Rencana pengoperasian Pelabuhan Patimban mundur dari target semula. Pada Agustus lalu, Kementerian Perhubungan menargetkan Patimban akan beroperasi pada November 2020.
Dalam cetak biru perencanaan, Pelabuhan Patimban dikembangkan dalam tiga tahap sejak 2018 hingga 2027. Di fase awal, pengembangan ini berupa pembukaan layanan berkapasitas 3,75 juta peti kemas (dalam satuan TEUs). Selanjutnya, kapasitas layanan akan didongkrak menjadi 5,5 Juta TEUs, kemudian di tahap terakhir atau versi ultimate, kapasitas pelabuhan ditingkatkan menjadi tujuh juta TEUs.
Pelabuhan Patimban pada dasarnya masih akan melayani bongkar muat peti kemas dan menjadi terminal kendaraan yang disinggahi kapal-kapal berukuran besar. Di fase ultimate, Patimban ditargetkan bisa menampung 600 ribu unit kendaraan utuh per tahun, sementara tahap pertamanya masih hanya akan melayani 218 ribu kendaraan.
Pada 20 Oktober lalu, Kementerian Perhubungan mengumumkan nama konsorsium yang menjadi calon kuat operator Pelabuhan Patimban. Konsorsium ini terdiri atas perusahaan PT CTCorp Infrastruktur Indonesia, PT Indika Logistic & Support Services, PT U Connectivity Services, dan PT Terminal Petikemas Surabaya.
Ещё видео!