Asal-usul Sholawat Tarhim Menjelang Shubuh
Dulu pada waktu saya kecil mungkin sekitar tahun 90-an saat bulan Romadhon waktu shubuh sholawat ini selalu di putar di masjid masjid di desa.
Namun sekarang rasanya hampir punah, hampir tidak ada generasi sekarang yang hafal sholawat ini.
Rasanya ingin sekali kembali ke masa masa itu.
Sejarah Shalawat Tarhimnya Syaikh Mahmud Khalil al-Khusshariy disebut dalam dua versi, memakai huruf ح (Tarhim) dan memakai huruf خ (Tarkhim). Hal ini dapat dimaklumi, karena sebagian orang terutama orang Jawa biasa mentransliterasikan huruf ح menjadi “kh”. Namun, Kyai Mathari Mansur juga membenarkan variasi penulisan “Tarkhim” sebagai transliterasi dari ترخيم yang mengacu pada lantunan dzikir yang sama. Menurut beliau, Tarkhim dengan huruf خmemiliki makna mengagungkan Allah Swt.
Tarhim sebelum Shubuh pertamakali dipopulerkan di Indonesia melalui Radio Yasmara (Yayasan Masjid Rahmat), Surabaya pada akhir tahun 1960-an. Penggubahnya adalah Syaikh Mahmoud Khalil al-Husshariy, ketua Jam’iyyatul Qurra’ di Kairo, Mesir. Menurut Cak Nun Syaikh al-Husshariy pernah berkunjung ke Indonesia dan diajak ke Lokananta, Solo untuk rekaman shalawat Tarhim ini.
Ещё видео!