#geguritanbaliklasik #gitasanthichannel #ajegbali
PUPUH SINOM DASAR GEGURITAN DALEM BALINGKANG - LEWAT GEGURITAN KAMI MENGENALKAN ADAT DAN TRADISI
PENEMBANG: I NYOMAN JHONNY
PENEGES: I WAYAN ALDI
ASAL: BD. MUNTIGUNUNG KAUH, DS. TIANYAR BARAT, KUBU, KARANGASEM
Om Swastiastu,
Asal-Usul Dan Sejarah Pura Dalem Balingkang
Dalam kontek nama yaitu Pura Dalem Balingkang, Dalem berasal dari nama Keraton yaitu Kuta Dalem, sedangkan Balingkang berasal dari kata Bali dan Ing Kang dihubungkan dengan pernikahan raja Jaya Pangus dengan Puteri Cina bernama Kang Cing Wie, digabungkan menjadi Bali-Ing-Kang yang sekarang bernama Balingkang. Raja Jaya Pangus Harkajalancana memerintah pada tahun 1181-1269 Masehi (saka 1103-1191), yang merupakan salah satu raja Bali Kuno di Bali.
Dan merupakan salah satu kerajaan yang sulit ditundukkan oleh Raja Sri Kresna Kepakisan yang ditempatkan Gajah Mada dari Majapahit, sehingga pengaruh-pengaruh Hindu dari luar Bali atau Majapahit juga sulit masuk untuk mempengaruhi masyarakat setempat. Untuk itulah warga sekitar Pura Dalem Balingkang mengklaim diri sebagai masyarakat Bali Aga atau Bali Mula.
Dalam Purana tahun 2009 ini disebutkan, tentang kisah Sri Aji Jayapangus dari kerajaan Bali Kuno yang berstana di gunung Panarajon (kerajaan Panarajon), dalam pemerintahannya sang Raja didampingi oleh permaisuri yang bergelar Sri Parameswari Induja Ketana, seorang permaisuri yang bijak, berasal dari keturunan Bali Mula di danau Batur.
Pada masa pemerintahanya Raja memiliki seorang senopati bernama Mpu Nirjamna, memiliki dua orang penasehat bergelar Mpu Lim dan Mpu Siwa Gandhu. Mpu Lim memiliki seorang dayang cantik bernama Kang Cing We anak seorang Subandar Cina yang memperistri Jangir dari Bali.
Putri Subandar ini berparas ayu, sehingga menggugah keinginan sang raja untuk memperistri Kang Cing We, mengetahui keinginan sang Raja, penasehat raja yaitu Mpu Siwa Gandhu, memberikan saran kepada baginda raja bahwa pernikahan tersebut tidak tepat karena beda keyakinan Hindu dengan Budha, nasehat tersebut tidak diindahkan dan raja marah sehingga Mpu Siwa Gandu diberhentikan jadi penasehat kerajaan.
Akhirnya upacara pernikahan tersebutpun dilangsungkan disaksikan rohaniawan Hindu dan Budha. I Subandar memberikan dua keping uang Cina (uang kepeng) sebagai bekal putrinya mengabdi kepada raja dan agar nantinya raja menganugerahkan dua keping uang kepeng tersebut kepada rakyatnya untuk melengkapi sarana upacara di kemudian hari.
Merasa nasehat Mpu Siwa Gandhu tidak diindahkan, maka marahlah sang Mpu, kemudian beliau melakukan tapa semadi dengan khusuk memohon agar terjadi angin puting beliung disertai hujan lebat selama satu bulan tujuh hari, karena kekhusukanya permohonan tersebut dikabulkan oleh para Dewa, sehingga terjadilah musibah angin ribut disertai hujan lebat terus menerus, sehingga raja diiringi sisa abdinya mengungsi ke tengah hutan desa Jong Les.
Cerita Bersambung di Deskripsi: Geguritan Dalem Balingkang Bagian 2 (Gita Shanti Channel) ..... ditunggu ya.. suksma. Om Shanti Shanti Shanti Om
Dimulai dengan upacara yadnya kemudian merambah hutan tersebut dan berhasil membangun keraton dan tempat suci dinamakan bernama Kuta Dalem, bangunan suci kerajaan dinamakan Balingkang. Disini beliau berhasil memusatkan pikiran dan bisa memerintah dan sejahteralah kembali rakyatnya. Beliau didampingi dua permaisuri yang selalu mengabih singgasananya, pada sisi kanan permaisuri bergelar Sri Prameswari Induja ketana dan sebelah kiri bergelar Sri Mahadewi Sasangkaja Cihna atau Kang Tjing Wei.
Ещё видео!