Dengarkan juga di :
[ Ссылка ]
[ Ссылка ]
[ Ссылка ]
[ Ссылка ]
***
The Panas Dalam Bank yang belum lama ini sukses merilis album soundtrack Dilan 1990, kini kembali hadir dengan single album terbaru mereka yang juga merupaan soundtrack sebuah film dengan judul Koboy Kampus. Film yang menceritakan perjalanan Erwin, Nawa Luba, Nandang, Roy, Pidi Baiq, Alga Indria, dan Budi Biola dari awal mulainya karir bermusik ini mengambil latar tahun 1995-1998 di Kota Bandung, Jawa Barat. “Kisah The Panasdalam sebenarnya pernah dibuat film dokumenternnya waktu tahun 2013. Waktu itu seorang pembuat film dokumenter dari Jepang membuat kisah The Panasdalam bersama Tubagus Deddy,” tutur Pidi Baiq, dalang dibalik terbentuknya The Panasdalam. Seperti halnya lagu-lagu The Panasdalam lainnya, lagu-lagu yang terdapat dalam album OST Koboy Kampus ini juga dihiasi dengan lirik-lirik sederhana dan jenaka ditambah dengan alunan musik yang membuat lagu ini mudah diingat dan dinikmati oleh para pendengarnya. Album Koboy Kampus sendiri lebih mengarah pada cerita kehidupan secara umum, hal ini mengacu pada filmnya yang menceritakan kehidupan mahasiswa pada jaman itu termasuk juga berbagai konflik serta drama percintaan yang mereka alami. Mempertahankan ciri khas mereka yang tidak hanya menghibur lewat nada-nada yang mudah didengar dan diterima tapi juga mengandung pesan yang disuratkan melalui lirik-lirik lucu yang mengena bagi pendengarnya, Album Koboy Kampus menjadi sebuah tahap awal yang menandakan perilisan film yang disutradari oleh Pidi Baiq itu sendiri. Dalam Album ini, Panas Dalam juga mengajak kolaborasi seorang penyanyi bernama Jason Ranti untuk menyanyikan beberapa lagu dalam Album ini. Jason Ranti sendiri merupakan seorang musisi folk yang sudah dikenal di market indie dan folk Indonesia. Jason memberikan warna yang berbeda pada versi lagu ini, dengan ciri khas sendiri dan karakter yang kuat. Terdapat beberapa single yang sebelumnya telah di rilis yang terdapat dalam Album ini, antara lain: Koboy Kampus, Bersatulah Indonesia, Mulailah Bernyanyi, Sudah Jangan Ke Jatinangor, dan Semacam Kasih Sayang.
