WHAT IF & AS IF
Terdapat 3 struktur manusia yang sangat penting untuk kita perhatikan, yaitu pikirannya (mindset), perasaanya dan sikap atau tingkah lakunya.
Pilihan sikap dari seseorang lebih banyak ditentukan oleh pikiran dan perasaannya. Jadi sangat penting sekali kedudukannya ketika kita memilih memasukkan apa ke dalam pikiran dan perasaan.
Sebuah informasi atau fakta yang sama bisa jadi akan berdampak berbeda kepada dua orang yang berbeda pilihan pikiran dan perasaannya.
Informasi biasanya masuk ke pikiran untuk dianalisa, setelah itu muncul rasa lalu pilihan sikap akan diambil. Namun terkadang ada informasi yang tidak melalui proses berpikir namun langsung ke perasaan biasanya informasi ini sangat emosional sehingga tak sempat kita berpikir. Maka jangan heran kalau ada kata bahwa cinta itu tak ada logika.
Berbicara tentang pilihan pikiran (mindset) ada dua orang berbeda yang akan saya contohkan dalam video kali ini yaitu mereka yang growth mindset (mindset bertumbuh) dan mereka yang memiliki Fixed Mindset (Mindset Tetap). Meskipun faktanya sama namun pilihannya akan berbeda.
Seperti ketika dihadapkan dengan peluang bisnis atau apa pun itu yang berhubungan dengan pertumbuhan diri akan ada dua pilihan berbeda.
Bagi mereka yang memiliki Fixed Mindset ketika fakta itu menyakitkannya maka yang muncul adalah kalimat _What If_ atau bagaimana nanti.
Biasanya kalimat yang sering muncul dalam pikiran mereka adalah bagaimana kalau nanti saya gak bisa jalaninnya, saya harus melakukan apa? Bagaimana jika nanti saya gagal, berapa modal dan waktu yang sudah saya korbankan? Bagaimana jika nanti waktu saya terkuras hanya melakukan itu saja, gak sempat lagi nongki-nongki bareng teman? Bagaimana nanti kalau teman-teman saya menjauhi saya kalau saya kelihatan aneh dan beda dengan mereka? Dan beberapa bentuk kalimat yang lain dan bentuknya serupa buruknya.
Pilihan pikiran di atas lebih fokus kepada ketakutan yang dibuat framenya padahal kejadiannya belum tentu seperti itu. Bayangan akan ketakutan yang tergambar jelas itu membuat nya undur diri. Meskipun toh hal itu terjadi, tidak masalah toh pasti ada solusi yang terbaik untuk kita pilih.
Berbeda halnya dengan pilihan pikiran bagi mereka yang growth mindset. Kalimat yang muncul adalah _As If_ atau seandainya saya. Bahasanya selalu positif. Seandainya saya jadi kaya gimana ya? Seandainya saya punya penghasilan 10 Milyar mau dibagikan ke siapa saja ya? Dan lain sebagainya dengan kalimat yang senada kebaikannya. Nah pilihan pikiran ini sangat penting bagi nasib mereka yang growth mindset.
Mereka yang growth mindset berani menghadapi tantangan baru. Mereka percaya bahwa kecerdasan bisa diubah seperti otot, yang kalau dilatih terus-menerus akan menjadi kuat. Berbagai studi menyebutkan bahwa mereka yang berhasil pada bidangnya masing-masing seperti ilmuwan terkenal, seniman berpengaruh, CEO berprestasi atau bahkan para Milyarder adalah mereka yang dikategorikan sebagai growth Mindset.
Tentu anda sekarang jadi tahu apa pilihan pikiran yang harus senantiasa menempel dengan pribadi kita.
Ketakutan itu tidak selalu buruk, semua tergantung bagaimana kita meletakkan nya saja. Jika anda meletakkan ketakutan itu sebagai pemecut semangat anda itu sangat baik. Seperti ketakutan tentang ketidakbahagiaan keluarga anda sehingga anda membangun bisnis dan aset lebih semangat dari sebelumnya.
Memang penting meletakkan sesuatu pada tempat yang pas seperti halnya pemilihan kalimat _as if_ atau seandainya saya pada setiap fakta dan peluang yang nampak di depan kita.
Semoga kita selalu didekatkan dengan pilihan pikiran itu.
"It always seems impossible until it's done." Kadang sesuatu itu terlihat tidak mungkin, sampai kita bisa mewujudkannya.
Semangat, anda pasti bisa hanya perlu terbiasa. Anda pasti bisa karena anda terpilih. Semoga hidup makin berkah berlimpah bahagia.
RichAnton
#mindset #pengembangandiri #personaldevelopment #perubahanhidup #selfdevelopment #bisnis
Ещё видео!