Disertasi dan publikasi ilmiah merupakan salah satu dari tujuan akhir dari kuliah, di dalam maupun luar negeri. Selain merupakan output dari riset yang dilakukan, disertasi dan publikasi merupakan bentuk pengakuan akan keilmuan dari mahasiswa setelah melakukan studi dan penelitian.
Tulisan ini bukan merupakan pengalaman saya, karena pada saat artikel ini ditulis saya sendiri sedang dalam persiapan untuk studi lanjut (S3). Namun tulisan ini merupakan catatan saya pada acara Workshop Studi Lanjut yang diselenggarakan oleh BSDM UMY, kampus tempat saya bekerja. Kegiatan ini merupakan salah satu pembekalan bagi dosen yang akan melaksanakan studi lanjut, sebagai bagian dari persiapan melalui perjalanan panjang S3.
Acara ini diisi oleh beberapa pembicara. Untuk itu materi dari topik ini juga berasal dari beberapa pembicara, baik dari . Berikut ini beberapa catatan saya:
Menemukan NOVELTY
Menurut Dr. Nano Prawoto,
Novelty akan ditemukan kalau bisa melihat research gap
Research gap adalah pertentangan hasil penelitian dari penelitian-penelitian terdahulu. Misal untuk masalah yang sama ada hasil yang berbada.
Adapun menurut Dr. Asfak, novelti bisa ditemukan melalui:
Diskusi dengan supervisor (berdasarkan publikasi supervisor)
Literature review
Research focus
Dr. Kiki Adi Kurnia, dispora Indonesia yang menjadi dosen di Universiti Teknologi Petronas (UTP)
Novelty bukan dilihat dari hasil uji turnitin. Novelty suatu riset bisa diketahui dari “KEYWORD” tulisan itu.
Search keyword tersebut di mesin pencari, jika sudah banyak maka bukan hal yang baru.
Novelty tidak hanya soal produk baru, bisa juga metodology bisa memperbarui produk
Novelty bisa diartikan sebagai informasi baru dimana peneliti merupakan orang pertama yang melakukannya (new theoritical derivatif). Kebaruan bisa dalam:
Metodologi
Masalah
Secara pragmatis, kebaruan adal menurut kita dan menurut supervisor. Karena kita tidak mungkin bisa mengetahui semua hal yang belum dan sudah diteliti.
Merumuskan Researh Idea
Berikut ini beberapa hal yang disampaikan oleh Dr. Nuryakin mengenai tahapan untuk merumuskan research idea:
Mencari ide penelitian (tidak cuma dari jurnal, tapi juga amati fenomena sekitar)
Koleksi artikel dan jurnal sebanyak-banyaknya
Koleksi artikel dalam reference manager (endnote, mendeley etc.)
Sebaiknya hindari topik yang kurang back up theory atau minim penelitian terdahulu
Akses informasi dari jurnal bererputasi (Emerald, Science Direct, Elsevier, etc.)
Tahapan Disertasi?
Tahap 1: Menjelaskan setting of context masalah yang akan diteliti (fenomena gap), yaitu masalah penelitian/masalah yang ada di lapangan
Tahap 2: Menjelaskan aspek yang telah diteliti sebelumnya (previous research)
Tapah 3: bagian spesifik dari penelitian terdahulu yang belum dilakukan (research gap)
Tahap 4: membuat state of the art
Mempersiapkan publikasi ilmiah
Type of manuscript:
Research article
Review
Short communication
Scientific manuscript:
Fenomena gap
Research gap
Terakhir —- Quote: “Disertasi yang bagus adalah disertasi yang selesai”
Ещё видео!