TRIBUN-VIDEO.COM - Baru-baru ini, profil Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menjadi sorotan publik.
Perempuan yang akrab disapa Tiwi tersebut merupakan bupati wanita pertama di Purbalingga.
Sebelum menjabat sebagai Bupati Purbalingga, Tiwi pernah menjadi Wakil Bupati periode 2016-2021 dan di tengah-tengah perjalanan dia naik menjadi Bupati.
Pada Pilkada 2020, ia mencalonkan lagi menjadi bupati berpasangan dengan wakilnya, Sudono.
Diketahui keduanya menang menjadi bupati dan wakil bupati terpilih periode 2021 - 2024.
Bupati Dyah Hayuning Pratiwi pernah mengenyam pendidikan di luar negeri.
Diketahui, Bupati tersebut menimba ilmu di University of Queensland, Australia.
Seusai pulang dari Australia, Tiwi kemudian bekerja di dunia finance dan perbankan.
Tiwi mengatakan saat bekerja di swasta tujuan utamanya adalah profit oriented.
Sedangkan bekerja di pemerintahan lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat.
Sehingga di pemerintahan itu, pihaknya sebagai pemangku kebijakan yang mestinya sangat berdampak bagi masyarakat.
"Jadi di pemerintahan ini saya adalah sebagai pemangku kebijakan yang mestinya sangat berdampak bagi masyarakat.
Memang dua hal yang berbeda, tetapi kalau di perusahaan swasta kita harus berfikir dan berinovasi.
Disisi lain pemimpin juga harus punya jiwa enterpreneur," ujarnya.
Bupati Tiwi tidak pernah membayangkan akan masuk dan terjun di dunia politik.
Ketika ditanya dulu cita-citanya, dia ingin menjadi apa, ia jawab ingin menjadi dokter.
Kemudian, saat SMA ada pandangan ingin menjadi Gubernur Bank Indonesia, yang artinya jauh sekali dari ranah politik saat ini.
Namun, dari lingkungan keluarga, khususnya ayahnya adalah, Triono Budhi Sasongko yang juga bekerja di lingkup politik.
Diketahui beliau adalah Bupati Purbalingga dari tahun 2000-2010 selama dua periode.
Kemudian keluarga yang lain, yaitu paman dan bibinya, termasuk adiknya sudah masuk dunia politik terlebih dahulu.
Bagi dirinya, ia melihat dunia politik adalah sebuah tantangan.
Ia mengaku banyak belajar dari ayahnya sendiri yang juga menjadi role model.
Tiwi mengatakan, bahwa dirinya senang bertemu orang, turun ke desa, melihat orang bahagia dari kebijakan yang ia buat.
Selain itu, perempuan satu ini juga dikenal juga sebagai pecinta kopi.
Tak heran Pemkab Purbalingga juga sedang mengembangkan kopi dari petani milenial.
"Saya itu tidurnya hanya 3 jam sehari, dopingnya adalah dengan minum kopi. Biasanya pagi minum kopi dan aktifitas juga terkadang sampai malam juga," ungkapnya.
Bupati Tiwi menerangkan, di Purbalingga itu ada 18 kecamatan yang juga mempunyai kopi khasnya masing-masing.
Oleh karena itu ia ingin membangkitkan dan memotivasi para kaum muda mulai mencintai dunia pertanian.
Ia mengatakan, pendapatan dan omset kopi lumayan untuk ekspor.
Sehingga, pemerintah daerah hadir memfasilitasi dan mengembangkan potensi tersebut.
(Tribun-Video.com/TribunJateng.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pofil Dyah Hayuning Pratiwi Bupati Purbalingga, Ingin Kembalikan Kejayaan Kopi.
[ Ссылка ]?
Ещё видео!