Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Ratusan warga mengungsi akibat banjir di Desa Tempuran, Sooko, Mojokerto, Jawa Timur, pada Selasa (10/12/2024).
Banjir di hari ketiga belum surut bahkan ketinggian air mengalami kenaikan signifikan. Kondisi itu diperparah hujan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Mojokerto sampai sore ini.
Ketinggian banjir Tempuran di jalan desa mencapai 40-50 sentimeter, di beberapa titik mencapai 1 meter-1,5 meter yang merendam sekitar 470 rumah warga.
Rike warga Dusun Bekucuk, Desa Tempuran, mengaku dirinya bersama keluarga terpaksa mengungsi karena banjir semakin tinggi.
Apalagi, ia memiliki seorang bayi yang membutuhkan perawatan khusus.
"Mau mengungsi ke rumah suami di Desa Medali, tadi malam di Posko kesehatan. Kita terpaksa mengungsi banjirnya tidak kunjung surut," kata Rike di lokasi banjir Tempuran, Selasa (10/12/2024).
Erni warga setempat juga mengungsi ke desa lain lantaran rumahnya terendam banjir sejak Sabtu (8/12/2024) kemarin. Dirinya bersama para lansia dievakuasi oleh relawan menggunakan perahu karet menuju tempat yang aman.
"Mau mengungsi saja, rumah sudah kebanjiran tiga hari ini sudah tidak betah banjirnya belum surut," jelasnya.
Sejumlah warga memilih bertahan di rumah yang terendam banjir, salah satunya adalah Amita (57) warga Dusun/ Desa Tempuran yang tetap beraktivitas seperti biasa di tengah kondisi banjir.
"Mau mengungsi ke mana, tidak ada saudara dekat di sini. Jadi tetap bertahan di rumah saja, banjirnya tambah naik sore ini," ucap Amita.
Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, Pemda fokus dalam penanganan dampak banjir dan membuka dua tempat pengungsian di Balai Desa Ngingasrembyong dan balai dusun. Dapur umum juga telah beroperasi untuk menyuplai nasi bungkus bagi warga terdampak banjir Tempuran.
"Warga khususnya lansia dan yang memiliki balita mengungsi. Kita siapkan tempat mengungsi di balai desa Ngingasrembyong dan balai dusun. Beberapa dari mereka mengungsi ke rumah kerabat di sekitar Mojokerto," ungkap Khakim.
Akibat banjir tersebut aktivitas warga lumpuh total, kendaraan bermotor tidak melewati hanya kendaraan roda empat yang memiliki ground clearance tinggi.
Pihaknya juga menambah perahu karet untuk mengevakuasi warga dari lokasi banjir.
"Kita tambah perahu karet ada empat untuk membantu mengevakuasi warga, terutama lansia dan yang memiliki balita. Posko kesehatan di Masjid Tempuran melayani warga terdampak banjir, kita juga menyiapkan posko di Bekucuk," pungkasnya.
Ещё видео!