Inilah Suhendri yang akrab dipanggil Mbah Hendri. Kini usianya sudah 78 tahun. Sudah 35 tahun, ia menjaga hutan yang berada di Jalan Pesut, Kelurahan Timbau Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Guratan wajah kakek ini menyiratkan keteguhan hati dan perjuangannya membangunn dan mempertahankan hutan kota ini.
Meski usianya senja, Mbah Hendri dengan semangatnya membawa sejumlah jurnalis berkeliling hutan dan mengenalkan pohon-pohon yang ia tanam selama ini.
Ada sekitar 50 spesies tanaman dengan kurang lebih 2.000 tegakan berbagai jenis pohon seperti damar, meranti, kapur, pinus, kayuputih, ulin dan sengon. Bahkan pohon damar yang banyak orang ragu kalau pohon itu tidak bakal tumbuh di tanah tenggarong. Namun, Mbah Hendri membuktikan pohon tersebut tumbuh dengan subur dan menjulang tinggi.
Mbah Hendri pun menceritakan, ia hanya bermodalkan uang Rp100 ribu untuk membeli lahan seluas 1,5 hektar pada tahun 1979 lalu membangun hutan ini. Namun pada tahun itu, uang Rp100 ribu sangatlah banyak dan ia membayarnya dengan berkebun. Hasil kebunnya untuk membayar cicilan tanah. Dan saat ini, hutan Mbah Hendri sudah mencapai 3 hektar.
Bagi Suhendri, merawat dan membesarkan pepohonan merupakan bagian dari garis hidup yang tidak bisa dinilai dalam bentuk nominal angka rupiah saja. Ia mengaku bahwa lahan yang sudah menghijau asri miliknya ini pernah ditawar oleh investor untuk dijadikan semacam hotel dan perumahan. Bahkan ada tawaran yang mencapai angka sepuluh miliar rupiah.
Namun Suhendri dengan tegas menolak tawaran yang menggiurkan itu karena Mbah Hendri tetap menginginkan agar lahan miliknya itu menjadi paru-paru bagi Kota Tenggarong dan tempat persinggahan berbagai satwa. Saat ini, hutan milik mbah hendri sering dikunjungi banyak orang, terlebih turis dan mahasiwa dari luar negeri yang ingin belajar membangun hutan sebagai paru-paru dunia.
Jangan lewatkan live streaming Kompas TV 24 jam non stop di [ Ссылка ]. Supaya tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube Kompas TV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi kalau ada video baru.
Media social Kompas TV:
Facebook: [ Ссылка ]
Instagram: [ Ссылка ]
Twitter: [ Ссылка ]
LINE: [ Ссылка ]
Ещё видео!