PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Usaha rumahan ini ternyata membuahkan keuntungan yang cukup menjanjikan. Hal ini terbukti setelah dijalani selama setengah tahun, permintaan dari konsumen terus mengalami peningkatan.
Bernama Ndoreng Sin, inilah namanya, yang merupakan kepanjangan dari Ndok Loreng Asin. Dalam pembuatan Ndoreng Sin ini, sama seperti telur asin pada umumnya. Yakni, berbahan tumbukan bata merah, garam, dan abu.
Untuk prosesnya, semua bahan diaduk sampai menjadi lumpur. Telur puyuh yang sudah dicuci kemudian satu persatu dibaluri dengan adonan lumpur hingga seluruhnya terselimuti dan ditaburi abu kemudian didiamkan selama tujuh sampai empat belas hari.
Inovasi ini dimulai oleh Akhmad Fakhrurrozi 25 tahun, pemuda Desa Bukateja, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, merupakan Lulusan Sarjana Teknik Elektro. Ide awal tercetus, karena harga telur puyuh tidak stabil, sehingga peternak susah mendapatkan keuntungan.
Harga Ndoreng Sin, satu box isi 12 butir dibanderol Rp 10.000 rupiah dan isi 25 butir dibandrol Rp 20.000. Untuk pemasaran masih di lingkungan Tegal dan sekitar. Rasa gurihnya yang khas, sangat cocok untuk dijadikan kuliner oleh oleh bagi pelancong.
Artikel ini bisa dilihat di : [ Ссылка ]
Ещё видео!