GROBOGAN, KOMPAS.TV - Meningkatnya volume lalu lintas seperti sekarang ini menjadi tantangan tersendiri bagi para penjaga perlintasan kereta api.
Para relawan yang menjaga pintu perlintasan bahkan harus selalu bersiaga selama 24 jam.
Menjaga perlintasan kereta api mungkin terlihat mudah, tetapi begitu penting perannya.
Banyaknya perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Sambong, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, membuat warga sekitar berinisiatif untuk menjaganya.
Secara bergiliran, para pemuda desa mengatur jam kerja mereka agar bisa terus menjaga pintu perlintasan manual, sepanjang hari.
Mereka harus selalu waspada dan disiplin mengatur kendaraan yang melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
Bagi pengguna jalan, keberadaan relawan penjaga pintu perlintasan kereta api ini sangatlah penting.
Sebab, bila tak ada mereka yang menjaga akan sangat membahayakan pengendara yang melintasi rel kereta.
Sebagai relawan, uang yang mereka dapat hanya berasal dari sumbangan pengendara yang melintas.
Dalam satu hari, biasanya mereka mendapata uang sekitar Rp 80 ribu.
Jumlah ini kemudian dibagi rata kepada empat orang relawan yang berjaga.
Artikel ini bisa dilihat di : [ Ссылка ]
Ещё видео!