TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Volodymyr Zelensky mengakui kelemahan pasukan Ukraina di medan perang.
Zelensky pun menyebut Rusia lebih unggul lantaran memiliki senjata jarak jauh.
Dengan bekal senjata itulah yang membuat perang semakin rumit.
Dikutip dari Sputnik, pernyataan itu disampaikan Zelensky melalui konferensi persnya.
Ia mengatakan senjata jarak jauh Rusia menyulitkan pasukan Ukraina untuk melakukan misi ofensif.
Bahkan keunggulan Rusia itu menyulitkan Ukraina melakukan operasi pertahanan.
Kondisi tersebut pun diakui Zelensky akan membuat keuntungan jangka panjang untuk Rusia.
"Tanpa senjata jarak jauh, tidak hanya sulit untuk melakukan misi ofensif , tetapi juga sulit untuk melakukan operasi pertahanan. Anda mempertahankan tanah Anda dan Anda tidak dapat mencapai jarak yang tepat untuk menghancurkan musuh. Musuh memiliki keuntungan jangka panjang," kata Zelenskiy.
Oleh sebab itu, Zelensky sedang membujuk AS untuk mengirim senjata semacam itu ke Ukraina.
Permintaan itu disertai dengan penjelasan negaranya gagal melakukan serangan balasan pada awal Juni 2023.
Zelensky menyebut pasokan militer dari Barat kurang sehingga pasukan Ukraina tidak bisa melakukan serangan balasan itu.
Tak hanya itu, Zelensky pun mengakui serangan itu lebih lambat dari yang diinginkan.
Kondisi ini pun telah disorot oleh berbagai negara.
Bahkan sejumlah media Barat juga mencatat lemahnya hasil serangan balasan ke Kiev.
Sementara kini AS disebut akan mengirim munisi tandan atau bom penghancur ke Ukraina.
Washington menyebut pengiriman munisi tandan ke Ukraina demi melancarkan pertempuran.
Terlebih bom penghancur ini diklaim mampu membunuh warga sipil.
(Tribun-Video.com/SPutnik)
[ Ссылка ]
Host: Maria Nanda
Vp: Dedhi Ajib
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews #politik
Ещё видео!