BANJARMASINPOST.CO.ID - Baru-baru ini Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengungkapkan adanya geng mafia Irjen Ferdy Sambo dalam tubuh Polri.
Disebutkan geng mafia itu bekerja sistematis untuk menyembunyikan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J .
Bahkan mereka menutupi kasus dengan kejahatan lainnya.
Dikutip dari Tribunnews.com, Sugeng menyinggung cara geng mafia yang diketuai Irjen Ferdy Sambo itu menutupi kasus.
Disebutkan, dengan suap, rekayasa kasus, narasi bohong dengan intimidasi.
Bahkan dengan perlawanan legal.
"Geng mafia yang diketuai Ferdy Sambo menutup kasus kejahatan dengan kejahatan lain, dengan suap, rekayasa kasus, narasi bohong dengan intimidasi bahkan dengan perlawanan legal," ujarnya pada Kamis (18/8/2022).
Sugeng mengungkapkan, apa yang dilakukan geng mafia Ferdy Sambo memperlihatkan fakta peristiwa pembunuhan yang bukan diungkap oleh penyidik.
Namun justru terjadi penghilangan jejak pidana yang dilakukan oleh mereka.
Ia menerangkan, terkini ada 62 polisi yang diperiksa.
35 di antaranya diduga sebagai pelanggar kode etik dan empat menjadi tersangka.
Disebutkan Sugeng, sebenarnya mereka sadar dengan perbuatannya itu justru terjun ke dalam jurang kegagalan dalam kariernya.
"Ada 62 polisi yang diperiksa 35 terduga pelanggar kode etik dan empat menjadi tersangka. Ini sesuatu yang mebelalakan mata, bahwa ada 62 polisi yang sadar sukarela terjun ke dalam jurang kegagalan dalam kariernya," kata Sugeng.
Terkait istilah mafia yang digunakan, Sugeng menjelaskan, hal ini untuk memberikan gambaran kepada masyarakat yang awam.
Mafia tersebut merujuk pada pelanggaran kode etik yang dilakukan oknum tersebut.
"Tapi keyword mafia dengan analisis mengidentifikasi sistem kerjanya ini akan memudahkan masyarakat untuk lebih memahami. Bahwa modusnya itu mirip sebagai satu jaringan kejahatan itu klop menurut analisis IPW ," katanya.
Sementara itu, Menko Polhukam, Mahfud MD baru-baru membeberkan adanya kelompok Irjen Ferdy Sambo yang terdiri sejumlah polisi menguasai tubuh Polri.
Kelompok itu menutupi kasus pembunuhan Brigadir J agar tak diketahui oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Mahfud menerangkan, kelompok Irjen Ferdy Sambo itu menjadi penghambat dalam proses pengungkapan kasus pembunuhan terhadap Brigadir J .
Sehingga membuat pengusutan kasus tewasnya Brigadir J menjadi lama.
Bahkan, dikatakan Mahfud kelompok Sambo ini seperti kerajaan Polri sendiri di dalam tubuh institusi Polri.
"Yang jelas ada hambatan-hambatan di dalam secara struktural. Karena ini tak bisa dipungkiri ada kelompok Sambo yang seperti menjadi kerajaan Polri sendiri di dalamnya."
"Seperti sub-Mabes (Polri) yang sangat berkuasanya," katanya.(Tribunnews.com)
#ferdysambo
#ipw
#brigadirj
Ещё видео!