TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Joko Widodo kembali memberikan arahannya terkait langkah penangan Covid-19 baik di tingkat nasional maupun daerah.
Hal di atas, dirinya sampaikan saat memimpin Rapat Terbatas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Senin (14/9/2020) kemarin.
Mantan Wali Kota Solo itu pertama kali mengingatkan keputusan dalam merespon penambahan kasus di tingkat provinsi maupun kabupaten atau kota harus melihat data persebaran kasus.
"Karena dalam sebuah provinsi, misalnya ada 20 kabupaten dan kota, tidak semuanya berada dalam posisi merah semuanya yang 20 itu, sehingga penanganannya tentu saja jangan digeneralisir."
"Di sebuah kota atau di sebuah kabupaten pun sama, tidak semua kelurahan, tidak semua desa, tidak semua kecamatan juga mengalami hal yang sama merah semuanya, ada yang hijau, ada yang kuning."
"Itu memerlukan treatment dan perlakuan yang berbeda-beda," ujarnya dikutip dari channel YouTube Kementerian Sekretariat Negara RI, Selasa (15/9/2020).
Oleh karena itu, Jokowi menekankan pentingnya pemerintah daerah menerapkan strategi intervensi berbasis lokal dan strategi pembatasan berskala lokal baik di tingkat RT/RW maupun di tingkat desa atau kampung.
Penerapan strategi tersebut diyakini akan membuat penanganan menjadi lebih detail dan lebih fokus.
"Sehingga sekali lagi jangan buru-buru menutup sebuah wilayah, menutup sebuah kota, menutup sebuah kabupaten," tegas Jokowi.
Jokowi dalam kesempatan tersebut juga menekankan pentingnya manajemen penanganan klaster-klaster transmisi lokal ini yang perlu ditingkatkan.
Utamanya di 8 provinsi yang menjadi prioritas yang sudah sejak 2 bulan yang lalu.
Kepala negara menegaskan, pemerintah juga harus terus bekerja keras untuk meningkatkan angka kesembuhan.
Per 13 September 2020, rata-rata kasus aktif di Indonesia mencapai 25,02 persen, sedikit lebih tinggi daripada rata-rata kasus aktif dunia yang mencapai 24,78 persen.
"Kemudian juga jumlah kasus sembuh sebanyak 155.010 kasus dengan recovery rate 71 persen."
"Ini rata-rata kesembuhan di Indonesia 71 persen ini juga sedikit lebih rendah dari rata-rata kesembuhan dunia."
"Saya kira kita terus mengejar rata-rata kesembuhan global, rata-rata kesembuhan dunia," jelasnya.
Selain itu, pemerintah juga harus terus bekerja keras untuk menurunkan angka kematian.
Rata-rata tingkat kematian di Indonesia memang terus menurun dari 4,49 persen di bulan lalu menjadi 3,99 persen.
Namun angka tersebut masih berada di atas rata-rata kematian dunia yang mencapai 3,18 persen.
Tingginya angka kematian nasional tersebut disebabkan 4 provinsi memiliki tingkat kematian di atas 6 persen.
"Ini perlu data seperti ini, detail, sehingga informasikan kepada provinsi tersebut, kemudian kita juga pemerintah pusat memberikan dukungan penuh ke sana sehingga bisa menurunkan angka kematian, yaitu di Provinsi Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," tandasnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penanganan Covid-19 di Indonesia, Jokowi: Jangan Buru-buru Menutup Wilayah
Ещё видео!