#Sejarah #Pajajaran tidak dapat dilepaskan dari nama besar #Siliwangi. Jayadewata yang dikenal dengan julukan Siliwangi berhasil menyatukan Sunda dan Galuh dengan mengawini putri raja Sunda, Prabu Susuktunggal, yaitu Kentringmanik Mayangsunda. Siliwangi menerima tahta Sunda dan menjadi raja di Galuh yang berpusat di Kawali dan Sunda yang berpusat di Pakuan. Siliwangi menjadikan Pakuan sebagai pusat pemerintahannya yg kemudian kerajaannya dikenal dengan nama Pakuan Pajajaran. Semasa pemerintahannya, Pajajaran aman dan makmur. Namun, tanda-tanda kehancuran kerajaannya telah dimulai di ujung usianya. Cirebon di bawah pemerintahan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunungjati, yang adalah cucunya, putra Nyimas Rarasantang. Siliwangi urung untuk menyerang Cirebon kemudian memilih mengundurkan diri dan menyerahkan tahta Pajajaran kepada Surawisesa. Peperangan demi peperangan antara koalisi Cirebon dan Demak melawan Surawisesa yang sempat meminta bantuan Portusi berlangsung cukup lama. Tercatat selama memerintah Surawisesa menghadapi 15 kali peperangan dan kehilangan separuh dari wilayah kekuasaannya, yaitu Galuh Kawali. Akhirnya Surawisesa mengadakan perjanjian damai dengan Syarif Hidayatullah setelah kehilangan Sundakelapa.
Senjakala Pajajaran Video 2: [ Ссылка ]
Senjakala Pajajaran Video 3: [ Ссылка ]
SENJAKALA PAJAJARAN 1: Surawisesa VS Syarif Hidayatullah
Теги
wong_curahjatisejarahpajajarancirebonsiliwangisyarif hidayatullahkian santangrarasantangwalang sunsangsiliwangi mualafagama siliwangiperang pajajaran cirebondemak cirebonperang sunda kelapakesultanan bantensurawisesasunan gunung jatigunungjatipemerintahan surawisesaprasasti padraopajajaran portugiskesultanan cirebonsejarah cirebonsejarah sundasejarah kerajaan nusantarasejarah kerajaan islamsejarah kerajaan sunda