cuplikan buku #Yuganing_Rajakawasa, Sejarah kerajaan di Jawa Barat oleh Drs. Yoseph Iskandar, terbitan CV. Geger Sunten - Bandung -1997.
Pada Bagian ke 53, episode #15. ini,...
Diceritakan, bahwa untuk mengalahkan Majapahit, tidak harus menyerang kerajaannya tapi bangunlah kesentosaan negara dan kesejahteraan rakyatnya sendiri. Maka Prof. Dr. Ayat Rohaedi berpendapat, bahwa Mahaprabu Niskala Wastukancana inilah yang tepat disebut tokoh Prabu Silih Wangi. Karena Mahaprabu Niskala Wastukancana merupakan tokoh silih, artinya saling, atau pengganti ayahnya yang ditokohkan sebagai Prabu Wangi baik kedudukannya maupun ketenarannya atau keharumannya (wanginya).
Ketika terjadi Pasundan Bubat usia Niskala Wastu Kancana baru 9 tahun dan ia adalah satu-satunya ahli waris kerajaan yang hidup, karena seluruh kakaknya sudah meninggal. Sebagai wali raja atau raja panyelang diteruskan oleh Mangkubumi Suradipati atau Prabu Bunisora alias Prabu Kuda Lalean, bahkan dalam Babad Panjalu disebut juga Borosngora. Mangkubumi Suradipati atau Bunisora seorang arif bijaksana patuh terhadap purbatiti – purbajati. Ia tidak haus kekuasaan, karena memahami ada ahli waris kakaknya yang lebih berhak. Setelah beberapa lama pemerintahan di jalankan pamannya yang sekaligus juga mertuanya, Niskala Wastu Kancana dinobatkan menjadi maharaja pada tahun 1371 pada usia 23 tahun. Sedangkan Bunisora melanjutkan jadi Batara Guru di Jampang, setelah wafat dipusarakan di Geger Omas dan bergelar Sang Mokteng ing Geger Omas (Desa Ciomas Kecamatan Panjalu).
Mahaprabu Bunisora dan Mahaprabu Niskala Wastu Kancana diceritakan di dalam Carita Parahyangan, sebagai sosok maharaja yang sarat dengan pujian. Mahaprabu Niskala Wastu Kancana berkuasa atas Sunda Galuh tahun 1371 sampai 1475 Masehi. Salah satu cucunya yang bernama Jayadewata atau lebih dikenal Prabu Siliwangi kelak mewarisi kecakapan dan kebijaksanannya saat memimpin kerajaan Pajajaran di Pakuan sehingga mencapai kedigjayaan, karena iapun patuh memegang purbatisti – purbajati sebagaimana terkandung dalam wangsit dari kakeknya.
Niskala Wastu Kancana dikenal raja yang adil dan bijaksana sampai dikenal oleh kerajaan lain, sehingga ia pun diberi gelar Prabu Wangi Sutah. Niskala Wastu Kencana dari permaisuri Rarasaketi Lampung memiliki putra, bernama Sang Haliwungan, kemudian setelah menjadi raja Sunda Pakuan bergelar Prabu Susuktunggal. Dari permaisuri yang kedua bernama Mayangsari, puteri sulung Bunisora, Niskala Wastu Kancanapun memiliki putra mahkota bernama Ningrat Kancana, setelah menjadi penguasa Galuh bergelar Prabu Dewa Niskala Ningrat Kancana.
Ilustrasi musik : #Samba_Sunda_Instrumentalia #Track_Kontras.
#PT_Gema_Nada_Pertiwi; #PT_Penerbit_Karya_Musik_Pertiwi, #UMPG_Publishing, #Polaris_Hub_AB, dan 4 Lembaga Manajemen Kolektif.
Ещё видео!