Nusaibah binti Ka’ab bukan hanya perempuan yang suka berperang. Keutamaan, kebaikan, serta pengetahuannya sangat luas. Banyak keahlian dan ilmu yang dimiliki Nusaibah, di antaranya adalah suka berjihad, ahli dalam perang, ahli dalam berkuda, ahli dalam ilmu kesehatan (dokter), dan ahli hadis.
Dalam Perang Uhud, Nusaibah berjuang bersama keluarganya. Keberanian dan jasa Nusaibah dikenal sepanjang masa dan sejarah. Dengan keberanian yang dimiliki, dia memilih untuk membela serta melindungi Rasulullah saw.
Kisahnya dalam Perang Uhud, Nusaibah dan beberapa perempuan lain bertugas membawa logistik. Selain itu, mereka bertugas pula sebagai tenaga medis ketika ada pasukan yang terluka.
Waktu itu, Nusaibah melihat pasukan Quraisy menerobos pertahanan pasukan kaum muslimin; barisan sudah amburadul, pecah, tak karu-karuan. Hal itu terjadi karena pasukan muslimi melanggar aturan Rasulullah. Mereka yang bertugas sebagai pemanah turun dari penjagaanya dari bukit sehingga terjadi kekacauan.
Kesetiaanya kepada Rasulullah
Hal ini membuat Nusaibah sontak teringat dengan baiatnya. Ia mengambil senjata perang dan melindungi Nabi saw. dari serangan musuh dengan membuat pertahanan. Dalam kisah juga ketika ada pasukan muslimin yang mundur. Waktu itu Nabi saw. berkata (yang artinya), “berikan perisaimu kepada mereka yang berperang!” Lalu pasukan tersebut melemparkannya. Nusaibah mengambil senjata itu untuk digunakan berperang dan melindungi Nabi.
Nusaibah dengan cekatan melindungi Nabi dari arah kanan dan kiri, sebagaimana ketika mengadang demi menjaga dan melindungi sosok pemimpin orang-orang yang beriman. Tidak lama setelah perang itu selesai, Rasulullah memberi kesaksian atas apa yang dilihat di hadapan para sahabat-sahabatnya, “Tidaklah aku melihat arah kanan dan kiri pada pertempuran ini selain melihat Nusaibah membelaku dengan rasa gigih”.
Tercatat pada perang uhud ini Nusaibah mendapat 12 luka di tubuhnya. Luka yang paling parah adalah ada di bagian lehernya. Namun hal tersebut tidak membuatnya mengeluh dan bersedih. Ia tetap semangat dan gigih dalam berjuang. Ketika Nabi saw. melihat lukanya yang ada di leher, beliau berkata pada anaknya: “lihatlah ibumu. Balutlah luka yang di leher ibumu”. Nabi lalu berdoa agar mereka dijadikan sahabatnya di surga.
Kisah Nusaibah ini dicatat dalam sejarah. Dengan kesetiaanya kepada Rasulullah dalam membela agama Islam, ia mendapat julukan Perisai Rasullullah.
![](https://s2.save4k.org/pic/UB68zmDQjk4/mqdefault.jpg)