Air Ikan Penyebab Kecelakaan
________________________________
MALANG, — Ada jurus jitu untuk mengurangi angka kecelakaan yang kerap terjadi di Jurang Pletes, Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Di jalur Pletes, sudah diketahui banyak orang jika salah satu faktor penyebab kecelakaan yakni tumpahan air ikan dari kendaraan pengangkut ikan di sepanjang jalan raya.
Guna mencari solusi pencegahan, Selasa (1/10) lalu digelar musyawarah yang dihadiri Muspika Sumawe, termasuk diantaranya AKP Farid Fathoni, Kapolsek Sumbermanjing Wetan, Sudarsono selaku Kades Tambakrejo, Iptu Slamet Prayitno selaku Kasat Polairud, perwakilan nelayan dan tokoh masyarakat di ruang rapat kantor kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe).
Sosialisasi berlangsung sejak pukul 10.15 hingga pukul 12.00 berbuah kesepakatan. Selain didapat kesepakatan, rapat juga membahas Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) serta mencari solusi terbaik guna mengurangi angka kecelakaan yang kerap terjadi di jurang Pletes.
Penyebab kecelakaan yang sering terjadi di perut bukit sepanjang 3 km sebenarnya bukan mutlak akibat kecerobohan para sopir kendaraan pengangkut ikan. Namun faktanya, warga atau pemakai jalan Pletes, sering mengeluhkan licinnya sepanjang jalan terjal itu akibat bekas tumpahan air ikan.
“Walau tidak hujan, jalan di situ licin. Akibatnya banyak pengguna lalu lintas yang terjatuh, ” keluh Erfan Alimatus Vanggani, salah seorang mahasiswa salah satu PTS di Kota Malang. Gara-gara licinnya jalan, Erfan yang berdomisili di desa Ringinsari mengaku pernah terjatuh. “Ya tidak parah, hanya luka lecet, tetapi lampu sepeda motor saya pecah, ” jelas Erfan.
Abai Saleh Sos, Camat Sumbermanjing Wetan kepada wartawan menjelaskan bahwa kegiatan Selasa lalu guna mencari solusi untuk mengurangi angka kecelakaan. Dijelaskan Abai, kesepakatan tersebut dilakukan oleh pihak-pihak terkait dengan cara tulus, tidak ada pihak yang untung ataupun rugi.
“Semua dilakukan demi keamanan para pengguna lalu lintas dan kenyamanan saat melintasi lingkungan,” jelas Abai. Terpisah diwawancarai, Kades Tambakrejo, Sudarsono mengungkapkan jika rangkaian sosialisasi yang digelar di kantor Kecamatan Sumawe Selasa (1/10) lalu benar-benar menuai titik temu.
Dikatakannya, akibat kendaraan tidak sengaja menumpahkan air ikan di kawasan jurang pletes, sering terjadi kecelakaan tunggal. “Air ikan ternyata sangat licin dan berbahaya. Walau kena sinar matahari, air disitu bisa kering, tetapi jika kena tetesan embun, jalan kembali licin, ” jelas Kades yang juga dikenal sebagai juragan ikan kepada wartawan Rabu (3/10) siang.
Sesuai data yang berhasil dihimpun wartawan di kantor kecamatan Sumawe, ada beberapa ketentuan yang harus ditaati oleh para sopir pengangkut ikan. Diantaranya, para sopir pengangkut ikan yang belum melengkapi truk mereka dengan fiber supaya dihentikan dulu. Mereka akan dilengkapi dengan kran. Selanjutnya air dibuang di tempat yang aman, sepi dan bukan pada tanjakan jalan. Ada juga dilain pihak berpendapat, air ikan itu dibuang jika sudah sampai di tujuan. Dengan demikian, tetes air ikan itu tidak mengundang permasalahan di luar wilayah Sumawe.
“Seluruh persoalan yang telah dibahas kemarin, ada titik temu, tinggal pelaksanaan,” ungkap Kasi Trantib Kecamatan Sumawe, Sunardiono, sembari menjelaskan tiga poin hasil kesepakatan tersebut yaitu para truk pengangkut ikan harus dilengkapi dengan penampung air dari plastik atau fiber.
Selanjutnya, harus ada portal pada titik tertentu dan ada petugas khusus sebagai pengawas. Tidak kalah menarik, jalan yang terlanjur terkena air ikan, harus disemprot dulu dengan air tawar, sehingga sepanjang jalan tidak licin seperti yang bertahun-tahun terjadi tanpa ada perhatian serius.
fakta jurang Pletes malang-jatim
Теги
jalurpletespletespletessumbermanjingsumbermanjingwetanjalurmalangselatanjalur pantai malangtanjakanpletesbukitpletesrestareasumbermanjingKecelakaan truktruk tergulingmalangTruck masuk jurang pletesjurang pletes sumawetruck muat pisang masuk jurang pletestanjakan pletes sumawefakta jurang Pletes malang-jatim