KONTAN - [ Ссылка ]
Serangan Israel ke Rafah mulai membuat Amerika Serikat resah. Presiden Joe Biden bahkan mengancam akan menghentikan pengiriman senjata jika operasi militer di wilayah itu diteruskan.
Joe Biden menyadari bahwa senjata yang dikirim AS ke Israel telah digunakan untuk membunuh penduduk Gaza. Karena itu ia mendesak Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di Rafah.
Biden mengakui Warga sipil Palestina terbunuh akibat dari bom-bom yang dikirimkan AS tersebut.
Saat ini AS telah menghentikan pengiriman senjata dalam jumlah sangat kecil, yakni terdiri dari 1.800 bom seberat 2.000 pon (907 kg) dan 1.700 bom seberat 500 pon.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd J. Austin, sebelumnya juga mengakui secara terbuka bahwa keputusan Biden pekan lalu untuk menunda pengiriman ribuan bom berat dilakukan karena kekhawatirannya terhadap genosida di Rafah.
Meski senjata AS telah digunakan untuk membunuh puluhan ribu warga sipil, Biden tetap mengirim senjata pertahanan seperti Iron Dome.
AS merupakan pemasok senjata terbesar ke Israel. Pada tahun 2016, pemerintah AS dan Israel menandatangani Nota Kesepahaman berdurasi 10 tahun. Perjanjian ini terus diperbarui selama tiga dekade.
Berdasarkan perjanjian itu, AS bersedia memberikan bantuan militer sebesar US$38 miliar selama 10 tahun, hibah sebesar US$33 miliar untuk membeli peralatan militer, dan US$5 miliar untuk sistem pertahanan rudal kepada Israel.
Demikian kabar terkini pengiriman senjata Amerika Serikat untuk mendukung genosida Israel di Palestina. Tetap pantau kanal youtube kontan tivi untuk mendapatkan kabar terkini berita bisnis dan investasi.
#kontantv #kontannews #kontan #joebiden #senjata #israel #amerika #warga #gaza
_____________________
Instagram: [ Ссылка ]
Facebook: [ Ссылка ]
Twitter: [ Ссылка ]
Ещё видео!