Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-MEDAN.COM, KISARAN - Siswa sekolah penerbangan di Kota Medan, Ade Nurul Fadilah (19) ditemukan meninggal dunia, Selasa (1/10/2024).
Ade ditemukan tak bernyawa lagi di dalam kamar di asramanya.
Gadis berhijab ini diketahui merupakan warga Jalan Mandiri, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan.
Kabar mengenai Ade meninggal dunia sekitar pukul 23.00 wib.
Keluarga menduga, kematian Ade Nurul Fadilah dalam kondisi yang tidak wajar, dan ada yang ditutup-tutupi oleh pihak sekolah yang dinilai tidak transparan saat dimintai keterangan oleh keluarga.
Melalui kuasa hukumnya, Tommy Faisal Pane, Keluarga mengaku sudah mengajukan Ekshumasi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Kami membuat laporan atas dugaan adanya tindakan kekerasan yang dialami oleh klien kita, karena kita menduga kematian itu tidak wajar. Kami sudah mengajukan untuk dilakukan otopsi, karena sejak kematian tidak dilakukan otopsi. Sementara, dari tanda-tanda kematian terdapat dugaan kekerasa," kata Tommy Faisal Pane, Sabtu (26/10/2024).
Dari tanda kematian yang ditemukan oleh keluarga, diceritakan ke Tommy dengan bukti video dan foto. Sehingga, pihaknya mendorong penyidik Polda Sumatera Utara untuk melakukan ekshumasi.
"Kau dari tanda-tandanya, ada luka lebam di bagian bahu, kemudian di pinggal ada luka memar, dan juga dari jarinya membiru. Kalau dari forensik, itu menandakan meninggal dunia karena kehabisan oksigen," katanya.
Ia menduga, korban dicekik oleh seseorang yang belum diketahui hingga saat ini. Namun, ia percaya bahwa penyidik Polda Sumatera Utara memiliki petugas yang handal dan kredibilitas yang tinggi.
"Kami menduga dia ini dicekik. Karena di lehernya ada bekas jadi, makanya saya juga bertanya kepada teman di forensik, katanya biasanya kalau kuku membiru itu akibat kehabisan oksigen," katanya.
Katanya, saat ini laporannya telah diterima dengan dugaan pasal penganiayaan hingga meninggal dunia, pasal 351 ayat 3, subsider jo pasal 338.
"Tapi, kami akan mengejar pasal 340 tentang pembunuhan berencana. Karena, kami lihat ada unsur kesengajaan untuk menghilangkan nyawa. Kenapa, karena ini menurut saya sudah direncanakan," katanya.
Katanya, korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan pertolongan pertama. Namun, berdasarkan penuturan pihak sekolah korban meninggal dunia di dalam perjalanan.
"Kalau itu saya rasa tidak ya, karena dari video yang kita terima itu, korban sudah meninggal dunia dan membiru jari-jarinya di dalam asrama. Kami menduga, korban sudah meninggal dunia di sekolah," katanya.
Keluarga semakin curiga setelah mendapatkan keterangan dari sang kekasih korban ya g mengamu baru saja dikirimi video.
"Ada video yang dikirim korban kepada pacarnya, disitu korban terlihat sehat. Namun, satu jam setelahnya korban dinyatakan meninggal dunia," katanya.
Sementara, dari keterangan pihak sekolah, korban hanya mengalami sakit kepala yang mengakibatkan meninggal dunia.
"Katanya hanya sakit kepala. Kalau sakit kepala secepat itu meninggalnya sangat lucu. Kita tunggu saja keterangan dari pihak Polda Sumut," pungkasnya.
(cr2/tribun-medan.com)
Reporter :Alif Al Qadri Harahap
Editor :Satia
#TribunMedan #siswapenerbangan #tewas #kisaran #medan #peristiwa
Ещё видео!