“Ada Apa Dengan Covid-19 di Eropa?”
Pada pertengahan November 2021, WHO menyebutkan 60 persen kasus konfirmasi dan kematian akibat Covid-19 secara global terjadi di Eropa. Menurut WHO lonjakan kasus yang beruntun di Eropa sebagian besar dipicu oleh peningkatan kasus di Inggris, Rusia, Turki dan Rumania pada pertengahan Oktober.
Cakupan vaksinasi rata-rata sudah lebih dari 60 persen, meski masih ada negara-negara di Eropa Timur dan Tengah yang kurang dari setengah jumlah penduduknya memperoleh vaksinasi. Hal lain yang menyebabkan penularan semakin cepat, seperti yang terjadi di Belgia dan Belanda dengan tingkat vaksinasi lebih dari 70 persen, menurunkan semua tindakan pencegahan seperti memakai masker dan _physical distancing_ sejak atau selama libur musim panas.
WHO menyebutkan, sebelum munculnya varian Delta, vaksin dapat menghambat penularan hingga 60 persen, namun saat ini menurun hingga hanya 40 persen. Pada 26 November 2021, WHO telah menetapkan Omicron sebagai varian yang patut diwaspadai, dan sejumlah negara seperti, Italia, Jerman, Belanda, Inggris, Australia, Kanada dan Israel. Dari 7 negara tersebut, 6 negara diantaranya saat ini tengah menunjukkan kenaikan kasus, kecuali Israel.
Saat ini banyak negara di Eropa yang layanan dan tenaga kesehatannya menghadapi tantangan berat, yang bukan tidak mungkin terjadi di Indonesia, karena dinamika virus yang masih terus bermutasi. Karena itu, cakupan vaksinasi dan protokol kesehatan merupakan upaya mendesak yang dapat dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat, agar Covid-19 tetap terkendali di Indonesia.
Bagaimana perkembangan situasi Covid-19 di Eropa, dan pembelajaran yang dapat kita petik dari gelombang lanjutan yang terjadi di sana? Simak perbincangan bersama narasumber:
Dr. dr. Budiman Bela, Sp.MK(K)
Spesialis Mikrobilologi Klinis/Anggota Bid. Penanganan Kesehatan dan Panel Ahli Satgas Penanganan Covid-19 BNPB
Dr. Andri Hadi, S.H, LLM
Dubes RI untuk Belgia merangkap Luksemburg dan Uni Eropa
Moderator:
Wicky Adrian
Ещё видео!