Sejarah munculnya topeng di Kedungmonggo, Kabupaten Malang, Jawa Timur sebagai salah satu dusun penghasil topeng Malang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Sayangnya ketepatan waktu tahun munculnya belum dapat dipastikan. Namun telah ada ketika Kabupaten Malang dipimpin oleh bupati Malang yang bernama Raden Sjarip bergelar Adipati Suryo Adiningrat pada tahun 1890an. Daerah-daerah tempat lahirnya topeng Malang yang masih dikenal di wilayah Kabupaten Malang diantaranya desa atau dusun Tumpang, Tulus Besar, Glagahdowo, dan Kedungmonggo. Sayangnya eksistensi topeng Malang di beberapa daerah tersebut sudah mulai surut. Sampai saat ini wilayah yang masih cukup eksis dalam pelestarian topeng Malang adalah Dusun Kedungmonggo yang merupakan salah satu dari kantong persebaran seni budaya topeng Malang dan dikenal sebagai basis tumbuhnya topeng Malang.
Dusun Kedungmonggo terletak di Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Terletak di sebelah selatan Kota Malang, kurang lebih 10 kilometer dari pusat kota. Secara geografis Dusun Kedungmonggo berada di kaki gunung Kawi. Dusun Kedungmonggo merupakan satu dari daerah pertumbuhan topeng Malang yang tergolong tua dan kuno di Kabupaten Malang. Hingga saat ini sudah mencapai generasi kelima. Di dusun inilah, terdapat sanggar seni Asmorobangun yang didirikan oleh maestro topeng Malangan, Karimoen.
Topeng Malangan memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri khas terletak pada pemaknaan bentuk hidung, mata, bibir, warna topeng dan ukirannya. Untuk warna, topeng malang memiliki 5 warna dasar, yaitu merah, putih, hijau, kuning dan hitam. Dimana masing masing warna berfungsi sebagai simbol dari karakter topeng atau tokoh yang diperankannya. Putih mewakili sifat jujur, suci dan berbudi luhur. Kuning menggambarkan kemuliaan. Hijau menggambarkan watak kedamaian. Merah menggambarkan angkara murka, licik atau bisa juga keberanian. Hitam menggambarkan kebijaksanaan. Ukiran atau ragam hias pada topeng Malang, biasanya berupa urna di bagian kening. Melati, kantil, teratai jamang, pada bagian dahi dan irah-irahan atau tutup kepala yang mewakili sifat kebangsawanan.
Ещё видео!