Rencana Ambisius Indonesia Membeli 180 Unit Sukhoi Dinilai Cuma Harapan Palsu.
Indonesia membutuhkan 180 unit jet tempur baru sekelas Sukhoi Su-30 atau Heavy Fighter lain di atasnya. Jumlah 180 unit Sukhoi bukan asal hitung, pemerintah Indonesia sudah mengkalkulasi. Padahal saat ini jika Indonesia mau membeli Sukhoi sudah telat.
Sebab Barat memblokir besar-besaran ekspor senjata Rusia termasuk jet tempur Sukhoi. Akibatnya transaksi Su-35 gagal diwujudkan Indonesia. Memang saat ini kekuatan udara Indonesia masih terbilang rentan. Untungnya pemerintah segera meneken pembelian 42 unit Rafale. Tambahan 42 unit Rafale bakal memperkuat penguasaan udara militer Indonesia.
Peperangan modern selalu menekankan operasi matra udara.
Disinyalir musuh akan menyerang Indonesia melalui udara menggunakan rudal hipersonik, jelajah, AWACS dan jet tempur.
Dibutuhkan Rafale untuk menangkal hal itu.
"Wilayah udara merupakan salah satu pertahanan terpenting dalam pertahanan militer. Hampir setiap peperangan modern saat ini menjadikan serangan udara sebagai pembuka perang untuk melumpuhkan infrastruktur pertahanan militer musuh," jelas DPR RI pada 3 Maret 2022
Menurut DPR RI, kekuatan udara Indonesia masih kecil.
Sehingga mudah saja bagi lawan untuk mematahkan perlawanan militer Indonesia. Kekuatan TNI Angkatan Udara relatif masih kecil Jika dibandingkan dengan Singapura misalnya dengan luas wilayah udara sebesar 728,6 km2 (sedikit lebih luas dari DKI Jakarta), namun alutsistanya relatif lebih besar dibandingkan Indonesia. Penambahan kekuatan tempur utama menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi Indonesia.
Ещё видео!