TRIBUN-VIDEO.COM - Finlandia masih bersikukuh menggandeng Swedia untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlanti Utara.
Padahal Swedia sudah ditolak Turki buntut pembakaran Alquran.
Menteri Luar Negeri Pekka Haavisto memberikan penjelsan pada Senin (30/1/2023).
Finlandia memiliki keinginan kuat dan masih akan bergabung dengan NATO bersama Swedia.
"Keinginan kuat kami di Finlandia telah dan masih akan bergabung dengan NATO bersama Swedia," kata Haavisto.
Sebagaimana diketahui, khir pekan lalu, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menyatakan dapat menerima keanggotaan Finlandia, tetapi tidak dengan Swedia.
Erdogan pada Minggu (29/1/2023) menyebutkan, ada perbedaan posisi untuk Finlandia dan Swedia.
Turki menolak ratifikasi pengajuan keanggotaan NATO kedua negara tersebut.
Terutama karena Swedia enggan mengekstradisi puluhan tersangka terkait milisi Kurdi dan kudeta 2016 Turkiye yang gagal.
Swedia memiliki diaspora Kurdi yang lebih besar daripada Finlandia, dan perselisihan lebih serius dengan Turki.
Ankara juga marah atas keputusan polisi Swedia mengizinkan unjuk rasa yang berujung pembakaran Alquran oleh ekstremis sayap kanan di luar Kedutaan Besar Turkiye di Stockholm, awal Januari 2023.
“Jika perlu, kami dapat memberikan tanggapan yang berbeda mengenai Finlandia. Swedia akan terkejut ketika kami memberikan tanggapan yang berbeda untuk Finlandia,” kata Erdogan.
Akan tetapi, Haavisto telah melakukan pembicaraan dengan Menlu Turki setelah pernyataan Erdogan, menolak opsi itu.
Ia mengatakan, Swedia adalah sekutu terdekat kami dalam kebijakan pertahanan dan luar negeri.
"Swedia adalah sekutu terdekat kami dalam kebijakan pertahanan dan luar negeri," ucapnya.
Lantas ia menyinggung KTT NATO di Vilnius pada Juli lalu.
Haavisto memandang KTT NATO tersebut sebagai tonggak penting.
Ia berharap kedua negara paling lambat akan diterima sebagai anggota NATO.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan murka ke Swedia sebagai imbas pembakaran Alquran.
Ia menegaskan, Turki tak akan mendukung Swedia bergabung menjadi anggota NATO.
Pernyataan Erdogan itu muncul setelah terjadi demonstrasi di dekat Kedutaan Turki di Stockholm pada Sabtu (22/1/2023).
Parahnya, demo itu diwarnai dengan aksi pembakaran salinan Al Quran.
Demonstrasi anti-Turki dan menolak usulan Swedia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah meningkatkan ketegangan antara Swedia dengan Turki.
Padahal Swedia tengah membutuhkan dukungan Turki untuk bisa bergabung dengan NATO.
Sebagaimana diketahui, Turki merupakan anggota NATO.
Dalam pidatonya, Erdogan menyayangkan, Swedia mengizinkan penistaan agama di depan kedutaan Turki.
Ia pun menegaskan, tidak ada harapan lagi dukungan Turki bagi Swedia menjadi anggota NATO.
"Mereka yang mengizinkan penistaan agama seperti itu di depan kedutaan kami jangan mengharapkan dukungan dari kami untuk keanggotaan NATO mereka," kata Erdogan.
Presiden Turki menyindir Swedia yang sangat mencintai anggota organisasi teroris dan musuh Islam.
Dengan nada sindiran, Erdogan menyarankan agar Swedia meminta perlindungan para teroris dan musuh Islam.
(Tribun-Video.com/ Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Finlandia Masih Berharap Bisa Gabung NATO bersama Swedia", Klik untuk baca: [ Ссылка ].
Penulis : Aditya Jaya Iswara
Editor : Aditya Jaya Iswara
HOST: BIMA MAULANA
VP: AFIF ALFATTAH.
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews
Ещё видео!