ARKEOLOG TEMUKAN ISTANA MAJAPAHIT YANG HILANG PENEMUAN SITUS KUMITIR MOJOKERTO TERBARU #majapahit
ARKEOLOG NYATAKAN PENEMUAN SITUS KUMITIR MOJOKERTO SEBAGAI LOKASI ISTANA MAJAPAHIT KERATON MAJAPAHIT
ARKEOLOG NYATAKAN PENEMUAN SITUS KUMITIR MOJOKERTO TERBARU ADALAH LOKASI ISTANA MAJAPAHIT #arkeologi
ARKEOLOG NYATAKAN PENEMUAN SITUS KUMITIR MOJOKERTO SEBAGAI LOKASI ISTANA MAJAPAHIT KERATON MAJAPAHIT BUKAN DI TROWULAN KOTARAJA MAJAPAHIT MOJOKERTO
PENEMUAN SITUS ISTANA MAJAPAHIT SITUS KUMITIR MOJOKERTO ARKEOLOG NYATAKAN SEBAGAI KERATON MAJAPAHIT
Arkeolog Temukan Lokasi Istana Majapahit Penemuan Situs Kumitir Mojokerto Terbaru Adalah Istana Majapahit
Penemuan situs Majapahit terbaru
Penemuan candi terbaru
penemuan purbakala terbaru
Temuan struktur benteng berbahan batu bata kuno sepanjang kurang lebih 400 meter di Situs Kumitir di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, membangkitkan ingatan pada sejarah Kerajaan Majapahit.
Di mana kajian arkeolog terhadap Situs Kumitir mengerucut pada interpretasi bahwa struktur bangunan kuno di Kumitir merupakan salah satu istana untuk bangsawan di lingkungan Kotaraja Majapahit. Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Menurut Wicaksono Dwi Nugroho mengungkapkan, Situs Kumitir merupakan jejak sahih dari eksistensi Majapahit di masa lalu.
Dimensi ukuran bata, struktur bangunan, serta berbagai penemuan lepas di kawasan Kumitir memperkuat keyakinan tentang situs sebagai jejak arkeologis kerajaan Majapahit.
Situs Kumitir ditemukan pada 20 Juni 2019, kemudian mulai diekskavasi (digali) pada Oktober 2019. Ekskavasi berhasil menyingkap adanya struktur talud. Lalu pada Agustus-September 2020, Situs Kumitir kembali diekskavasi, berangkat dari hipotesis keberadaan tempat pendharmaan untuk Mahesa Cempaka. Dari hasil ekskavasi tahap kedua, muncul interpretasi bahwa Situs Kumitir merupakan bekas bangunan istana Raja (Bhre) Wengker.
Interpretasi itu berdasarkan hasil ekskavasi tahap kedua yang dipadukan dengan keterangan naskah kuno, peta dan legenda zaman Belanda. Istana Bhre Wengker yang ditemukan di Kumitir berfungsi sebagai tempat persinggahan saat hendak menghadap raja maupun saat bertugas di Kotaraja.
Jawa Pos Radar Mojokerto — Terkendala pembebasan lahan, upaya penyelamatan Situs Kumitir masih belum menunjukkan progres signifikan. Apalagi, pembebasan lahan situs cagar budaya dengan luas sekitar 9 hektare ini tidak termasuk skala prioritas pembangunan Pemkab Mojokerto.
Pemda mengaku mengalami kendala sektor anggaran. Untuk itu, pemda pun memilih fokus perihal ekskavasi maupun pelengkapan sarana dan prasarana situs. "Kami terus berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jatim terkait (pembebasan lahan Situs Kumitir) ini. Kalau memang BPK ada anggaran, tentu kami dukung," ujar Kabid Kebudayaan Disbudporapar Kabupaten Mojokerto Riedy Prastowo.
Namun begitu, pemda masih belum bisa berbuat banyak setelah rencana pembebasan lahan yang dilakukan BPK Wilayah XI Jatim bersama warga masih belum menemukan harga yang tepat. Sebab, pemkab terkendala beberapa hal. Khususnya, ketersediaan anggaran. "Pembebasan lahan situs bukan prioritas kami. Apalagi anggarannya besar, yang bisa untuk itu saja bisa mengabiskan lebih dari Rp 40 miliar," bebernya.
Diterangkannya, hasil rapat koordinasi bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mojokerto beberapa waktu lalu, pemkab belum bisa banyak mengucurkan dana untuk cagar budaya di 18 kecamatan. "Prioritas yang dimaksud ini sesuai kebutuhan masyarakat. Seperti sarana dan prasarana, pendidikan, ataupun kesehatan," jelasnya.
Bukan berarti tidak diatensi, lanjut Riedy, upaya pelestarian cagar budaya yang dilakukan pemkab menyesuaikan kemampuan keuangan daerah. Di antaranya dengan mempersiapkan dana ekskavasi lanjutan maupun pembangunan insfrastruktur jalan menuju situs. Salah satunya, pavingisasi jalan desa menuju Situs Kumitir yang beberapa waktu lalu diresmikan langsung oleh Bupati.
Selama ini, pemkab belum pernah ada ploting anggaran untuk pembebasan lahan situs. "Justru (pembebasan lahan situs) itu dilakukan BPK Wilayah XI Jatim yang bekerja sama dengan kita di daerah," terang Riedy. Hal itu sudah diterapkan di sejumlah situs cagar budaya di Kabupaten Mojokerto. Seperti di Candi Bajangratu maupun Candi Tikus di Trowulan yang kini menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya di Bumi Majapahit.
Tahun ini, pemkab sudah menyiapkan anggaran untuk ekskavasi lanjutan untuk beberapa situs. Di antaranya Situs Bhre Kahuripan (Desa Klinterejo-Sooko) maupun pengembangan kajian Situs Sumur Upas (Desa Sentonorejo-Trowulan). "Sudah disiapkan anggaran untuk ekskavasi tahun ini, di antaranya dua situs tersebut. Untuk pelaksanaannya, terus kami koordinasikan dengan BPK Wilayah XI Jatim," tukasnya. (vad/fen)
#situsmajapahit #fakta #kerajaan #arkeologi #artefak #gajahmada #istanamajapahit #majapahitstory #arkelog #candi #
Ещё видео!