VP : Rizky
TRIBUNJATIM.COM - Polres Bogor telah mengumumkan hasil tes DNA silang dari bayi yang tertukar di Rumah Sakit Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pihak Polres Bogor mengumumkan bahwa hasil tes DNA bayi tertukar antara Ibu Siti dan Ibu Dian dinyatakan benar-benar tertukar.
"Ditemukan memang fix 99,99 persen berdasarkan data yang diberikan oleh Kapuslabfor yang
diwakili oleh beliau bahwa anak tersebut memang tertukar," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam jumpa pers di Bogor, Jumat (25/8/2023) dikutip dari Tribun Bogor.
Usai sah anaknya dinyatakan tertukar, beredar video kedua orang tua saling berpelukan dan merelakan anak yang selama ini diasuhnya diserahkan kepada orang tua masing-masing.
Momen tersebut turut mengundang haru warganet yang menyaksikannya.
Kejadian bayi tertukar ini mendapat sorotan dari publik di media sosial.
Banyak pula warganet yang bertanya-tanya bagaimana bisa awal mula cerita bayi ini bisa tertukar.
Dilansir dari Kompas.com, berikut awal mula Siti tahu bayinya tertukar dengan pasien lain.
Bayi laki-laki dari pasangan Siti Maulia (37) dan M Thabrani (52), tertukar di Rumah Sakit Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (18/7/2022).
Peristiwa tersebut terungkap pada Juni 2023 atau setahun kemudian usai warga Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, itu melakukan tes DNA.
Kejadian ini bermula usai Siti melahirkan secara sesar di RS Sentosa pada 18 Juli 2022.
Bayi laki-laki yang baru dilahirkan tersebut merupakan anak keempat Siti dan Thabrani.
Siti sempat menggendong bayinya sebelum pada Selasa malam dibawa oleh suster ke ruangan perawatan bayi.
Kemudian pada Rabu pagi, Siti kembali menggendong dan menyusui bayinya.
Namun, dia merasakan kejanggalan dengan bayi tersebut.
"Sesar hari Senin, Selasa gendong bayi yang asli, terus Rabu pagi jam 06.00 itu saya merasa bayi berbeda pas digendong. Dari bajunya yang awalnya kuning kok jadi pink. Dari fisik, muka, rambut, dan kulit berbeda. Kalau yang bayi saya rambutnya tipis, enggak tebal," ujar Siti saat ditemui di kediamannya, Jumat (11/8/2023) dikutip dari Kompas.com.
Namun, saat itu Siti tidak menanyakannya ke perawat meskipun ada kegelisahan di hatinya.
Setelah tiga hari dirawat, Siti membawa bayinya pulang.
Namun, sesampainya Siti di rumah, nama gelang yang ada di kaki bayi itu berbeda alias nama ibu dari pasien lain.
Hal ini membuat Siti semakin gelisah dan curiga bahwa bayi tersebut bukan anak kandungnya.
Siti mencoba mengonfirmasi hal itu ke rumah sakit.
Seorang perawat kemudian menjawab yang tertukar hanya gelang saja dan bukan bayinya.
Selama setahun, Siti dan suaminya terus bertanya-tanya.
Empat bulan kemudian atau November 2022, Siti meminta alamat pasien B (penyebutan pasien di rumah sakit) yang diduga ibu dari bayi yang tertukar.
Saat ditemui Siti, pasien B membantah anaknya tertukar dengan anak Siti.
Tes DNA
Untuk meyakinkan bahwa bayi yang kini dirawatnya bukan anak kandungnya, Siti kemudian melakukan tes DNA.
Hasilnya negatif, Siti ternyata bukan ibu biologis bayi tersebut.
Siti kembali menemui pasien B dan meminta agar pasien itu melakukan tes DNA.
Namun, pasien tersebut menolak.
Hingga akhirnya Siti melaporkan rumah sakit yang dinilai bertanggung jawab atas kejadian itu ke polisi.
"Saya akhirnya melapor ke polisi dan meminta bantuannya segera ditolong minta carikan anak saya. Sama pihak rumah sakit saya minta segera temukan anak saya supaya bisa kembali lagi, saya bisa pangku dia lagi," jelasnya.
Selama setahun, Siti tetap merawat bayi tersebut meski mengetahui bahwa bayi itu bukan anak kandungnya.
"Minta tolong segera cari anak saya, tolong kembalikan ke pangkuan saya. Saya memohon banget," ujar Siti.
Website [ Ссылка ]
Twitter [ Ссылка ]
Facebook [ Ссылка ]
Instagram [ Ссылка ]
#tribunjatim #matalokalmenjangkauindonesia
Ещё видео!