DEPOK. KOMPAS.TV - Warga Bedahan, Sawangan Depok, Jawa Barat dihebohkan dengan temuan babi hutan yang diklaim sebagai Babi Ngepet beberapa waktu lalu.
Babi ini dituduh sebagai penyebab hilangnya sejumlah uang milik warga setempat. Hewan ini pun disembelih dan dikubur.
Hingga usut punya usut, isu babi ngepet di Depok ini merupakan hoaks dan hanya rekayasa salah satu warga setempat.
Lalu bagaimana mitos babi ngepet yang disebut-sebut sebagai pesugihan?
Sebenarnya, babi ngepet ini bukan hal yang baru di telinga masyarakat Indonesia. Ritual pesugihan ini telah lama dikenal bahkan sejak tahun 1800 akhir.
Kata babi ngepet sendiri berasal dari bahasa Jawa Kuno. Babi yang dalam bahasa jawa disebut Celeng. Dan beberapa sejarawan menganggap kata Celeng diambil dari celengan atau tempat menyimpan uang.
Dalam buku Cerita Rakyat Betawi tahun 2004 terbitan Dinas Kebudayaan dan Pemuseuman DKI Jakarta, Babi Ngepet digambarkan sebagai siluman babi yang berasal dari gunung.
Ilmu babi ngepet ini disebut didapat dari seorang kuncen gunung.Syaratnya, harus tersedia tumbal satu orang dari keluarga mereka yang ingin menjadi babi ngepet.
Nantinya, orang bisa berubah menjadi babi ngepet setelah memaki rompi dan bersujud. Babi ngepet ini pun bisa mengambil uang orang dengan hanya menggesek-gesekan tubuhnya pada dinding rumah.
Sejarawan Kuntowijoyo dalam bukunya Muslim Tanpa Masjid menjelaskan bahwa kepercayaan pesugihan sepeti babi ngepet ini muncul dari budaya masyarakat agraris.
Sebab, dalam masyarakat agraris percaya bahwa petani tak bisa menjadi kaya tanpa memperluas lahan pertanian dan bekerja keras, dan bukan hanya berleha-leha didam di rumah.
Di masyarakat modern era digital 4.0 ini, di saat Elon Musk sedang berupaya membawa manusia ke Mars. Mungkin kepercayaan terhadap mitos ini tak lagi relevan.
Bagaimana pendapat kamu Sahabat KompasTV? Tulis di kolom komentar ya!
Video Editor: Novaltri Sarelpa
Video Grafis: Agus Ilyas
Ещё видео!