Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-MEDAN.COM - Jembatan Sei Air Tenang yang menghubungkan Kecamatan Padang Tualang dengan Batang Serangan ambruk beberapa waktu lalu.
Pasca jembatan tersebut ambruk, aktifitas masyarakat sedikit terganggu. Meski pemerintah setempat sudah menyediakan jembatan alternatif yang dapat dilalui masyarakat.
Namun, beberapa orang yang mengaku masyarakat Batang Serangan, malah membuat jembatan alternatif di atas Jembatan Sei Air Tenang.
Mereka berdalih, agar masyarakat yang hendak melintas tak perlu jauh-jauh menggunakan jembatan alternatif yang dibangun pemerintah.
Padahal, setiap pengendara yang melintas, mereka dikutip biaya Rp 2-4 ribu.
Terbangunnya jembatan alternatif di atas Jembatan Sei Air Tenang tersebut, juga menuai pro dan kontra.
Disatu sisi masyarakat Padang Tualang menolak adanya jembatan alternatif yang dibangun di atas Jembatan Sei Air Tenang itu.
"Kami masyarakat sini mempertanyakan semalam waktu kejadian sudah di garis polisi, bahwa tidak boleh ada kegiatan di atas jembatan," ujar Marlina, Kamis (11/7/2024).
"Tapi saat ini kenapa ada titi (jembatan) alternatif di situ, itukan bukan dari pemerintah. Jadi kami pertanyakan kenapa itu bisa di bangun. Kalau bisa dibangun kami pun warga desa sini bisa membangun," sambungnya.
Marlina mengatakan, jika yang membangun jembatan alternatif di atas Jembatan Sei Air Tenang itu, bukan masyarakat Batang Serangan ataupun Padang Tualang.
"Kalau dibangun jembatan alternatif di atas jembatan Sei Air Tenang, tentu saja jembatan yang sudah ambruk ini lama lagi dibangun," ujar Marlina.
Reporter: Muhammad Anil Rasyid
Editor Video: Abdan Syakuro
Bergabung dengan channel ini untuk mendapatkan akses ke berbagai keuntungan:
[ Ссылка ]
Baca selengkapnya di www.tribun-medan.com
#TribunMedan #langkat #jembatanseiairtenang
Ещё видео!