KOMPAS.TV - Dalam 2 pekan terakhir ada 3 kasus operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Pada hari Kamis kemarin (3/12/2020), Bupati Banggai Laut, Wenny Bukamo dan sejumlah orang yang terjaring dalam operasi tangkap tangan KPK pada Kamis siang dan dibawa menggunakan kapal cepat milik Polairud dan tiba di Pelabuhan Rakyat Luwuk, Kabupaten Banggai.
Mereka langsung ditempatkan di Mapolres Banggai untuk menjalani pemeriksaaan, sebelum diterbangkan ke Jakarta siang ini.
Wenny Bukamo diketahui maju kembali sebagai Calon Bupati dalam Pilkada Banggai Laut 2020.
Wenny diusung oleh PDI Perjuangan, berpasangan dengan Ridaya Laode Ngkowe.
Operasi tangkap tangan KPK terhadap petahana Bupati Banggai Laut, Wenny Bukamo, merupakan penangkapan ketiga oleh KPK dalam beberapa waktu belakangan ini.
Sebelumnya, pada 25 November 2020, KPK menangkap Mantan Menteri KKP Edhy Prabowo yang ditangkap di Bandara Soekarno Hatta, Rabu (25,11,2020) dini hari.
Adapun penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK diduga terkait korupsi ekspor benih lobster. Kebijakan ekspor benih lobster era Edhy Prabowo sempat mengundang kontroversi, karena terbalik dengan pendahulunya, Susi Pudjiastuti.
Bukan orang baru dalam dunia politik, Edhy Prabowo masuk sebagai Menteri KKP di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 setelah Prabowo memututuskan berkoalisi dengan pemerintah.
2 hari berselang, 27 November 2020, KPK menangkap tangan Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna. Tangkap tangan diduga terkait perizinan pengembangan rumah sakit.
Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango mengonfirmasi hal ini dan menyatakan akan segera melakukan konferensi pers terkait status hukumnya.
KPK telah menyita barang bukti Rp 420 juta dari kesepakatan 3,2 milliar rupiah terkait perizinan pengembangan Rumah Sakit Kasih Bunda Cimahi.
Ещё видео!