TRIBUN-VIDEO.COM - Pemerintah Rusia resmi mengakhiri kesepakatan biji-bijian di Laut Hitam pada Senin (17/7).
Keputusan ini rupanya membuat Amerika Serikat (AS) marah besar.
Pasalnya, negara di Afrika, Timur Tengah, dan Asia sangat bergantung pada hasil pertanian Rusia.
Duta Besar AS untuk PBB Thomas Greenfield mengatakan, lebih dari 345 juta orang menderita kerawanan pangan.
Adanya perang di Ukraina juga telah mendorong jutaan orang semakin menderita, terutama di Timur Tengah dan Afrika.
Greenfield mengatakan, langkah Rusia menghentikan ekspor biji-bijian secara tidak langsung telah membunuh mereka secara perlahan.
"Rusia telah memberikan pukulan lagi bagi mereka yang paling rentan di dunia, kali ini dengan menangguhkan partisipasinya dalam Prakarsa Biji-Bijian Laut Hitam," kata Greenfield, dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (18/7).
Tak hanya AS, Uni Eropa juga mengkritik kebijakan Rusia tersebut.
Mereka menilai berkurangnya pasokan biji-bijian dapat mengakibatkan bencana kelaparan global.
Sementara itu Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov telah angkat bicara soal penghentian ekspor biji-bijian.
Menurutnya, Rusia merasa tidak diuntungkan atas kesepakatan yang diperantarai PBB dan Turki tersebut.
Moskow akan menangguhkan pengiriman biji-bijian sampai tuntutannya untuk mengirim produk pertaniannya sendiri ke luar negeri terpenuhi.
Padahal negara itu telah mengekspor gandum dan pupuknya dalam jumlah rekor.
(Tribun-Video.com)
[ Ссылка ]
Host: Agung Laksono
VP: Mellinia Pranandari
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews #politik #kapal #ekspor #amerikaserikat #amerika #rusia #russia #internasional #international #beritainternasional
Ещё видео!