NIRWANA DI ATAS SAMPAH
Banyak hal-hal yang dihasilkan dari kehidupan manusia sehari-hari, salah satunya adalah sampah. Baik itu sampah rumah tangga, industry dan lain-lain. Sampah sudah jadi masalah klasik di banyak negara di dunia, tumpukan sampah yang menggunung di Tempat Pembuangan Akhir Sampah berakibat longsor dan menelan korban jiwa bahkan sampai ratusan orang. Jumlah terbesar korban longsor sampah dialami oleh Filipina, yang menewaskan 200 orang, di Ethiopia 113 tewas akibat longsor sampah. Longsor sampah juga pernah terjadi di Guatemala, China, Kolombia dan Indonesia.
Di Indonesia, longsor sampah terjadi pada 21 Februari 2005, di Leuwigajah,Cimahi, Jawa Barat. Tragedi yang menelan korban jwa sebanyak 157 orang itu kemudian ditetapkan pemerintah sebagai Hari Peduli Sampah Nasional.
Beberapa Negara di dunia berhasil menangani masalah sampahnya dengan cara didaur ulang, sebut saja seperti Jerman, Austria, Korea Selatan, Wales dan Swiss. Sementara di Indonesia, penanganan sampah masih menggunakan metode purba, open dumping, di mana sampah yang masuk hanya ditumpuk begitu saja tanpa pengelolaan. Hasilnya, tentu saja akan membuat sampah menumpuk dan menggunung. Metode purba ini masih digunakan sampai sekarang hampir di seluruh kota di Indonesia, termasuk Kota Medan. Kota terbesar ketiga di Indonesia ini menghasilkan kurang lebih 1.000 ton sampah per hari, yang keseluruhannya bermuara di TPA Sampah Terjun, Kecamatan Medan Marelan. Di TPA Terjun, rata-rata sampah yang masuk mencapai 1.000 ton per hari, di mana tumpukan sampah tersebut sudah menggunung dengan ketinggian mencapai 40 meter.
Tak bisa dipungkiri, pengelolaan sampah memang butuh banyak perbaikan. Selain upaya dari pemerintah, masyarakat pun harus ikut berperan aktif dalam pengelolaan sampah ini. Di TPA Sampah Terjun ini, peran aktif masyarakat dalam mengelola sampah membuahkan hasil yang mengejutkan. Di sini terdapat dua gunung sampah yang tingginya mencapai 40 meter, satu masih aktif sebagai tempat pembuangan dan yang satu lagi sudah tidak aktif, nah di gunung sampah yang tidak aktif inilah masyarakat Kamtibmas di bawah Polsek Medan Labuhan dan Polres Pelabuhan Belawan berhasil mengubah wajah TPA sampah dari yang kotor, bau, kumuh menjadi tempat yang bersih dan asri.
Apa yang sudah dilakukan oleh masyarakat Kamtibmas ini memang dapat membuat orang berpikir TPA Terjun layak dijadikan sebagai destinasi wisata baru Medan, tapi hal itu tetap tak bisa menghapuskan dosa pemerintah, khususnya Kota Medan, dalam hal penanganan sampah, harus ada terobosan, terutama secara tekhnologi dalam menangani sampah agar sampah yang menumpuk ini tidak menjadi bom waktu bagi masyarakat sekitar TPA Terjun. Jadi, pemerintah, tunggu apa lagi?
#sampah #TPA #masyarakatkamtibmas #kamtibmas #petanikamtibmas #TPA #medanmarelan #polsekmedanlabuhan #polrespelabuhanbelawan #poldasumut #medan #sumaterautara
Ещё видео!