Tauhid adalah perintah Allâh yang paling besar, sebaliknya syirik (kemusyrikan) adalah larangan Allâh yang paling besar. Barangsiapa mengenal keagungan tauhid dan mengetahui bahaya kemusyrikan dengan sebenarnya, maka dia akan berusaha mewujudkan tauhid pada dirinya dan menjauhi kemusyrikan sejauh-jauhnya. Bahkan dia juga khawatir dan takut terhadap kemusyrikan, jangan sampai terjerumus ke dalamnya, baik dengan sengaja maupun tidak sengaja. Karena banyak orang mengetahui syirik itu dilarang agama, bahkan merupakan dosa yang paling besar, namun karena tidak memahaminya, maka dia terjerumus di dalamnya dengan tanpa menyadari. Oleh karena itu sangat penting kita mengetahuinya untuk meninggalkannya.
BAHAYA SYIRIK
Karena bahaya syirik yang sangat besar sehingga dalam berbagai kesempatan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sering mengingatkan kepada para sahabat. Antara lain dalam hadits sebagai berikut:
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ثَلَاثًا قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَقَالَ أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ قَالَ فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا لَيْتَهُ سَكَتَ
Dari Abdurrahmân bin Abi Bakrah, dari bapaknya Radhiyallahu anhu , ia berkata, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perhatikanlah (wahai para sahabat), maukah aku tunjukkan kepada kalian dosa-dosa yang paling besar?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakannya tiga kali. Kemudian para sahabat mengatakan: “Tentu, wahai Rasûlullâh.” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Syirik kepada Allâh, durhaka kepada kedua orang tua,” sebelumnya beliau bersandar, lalu beliau duduk dan bersabda, “Perhatikanlah! Dan perkataan palsu (perkataan dusta),” beliau selalu mengulanginya sampai kami berkata, “Seandainya beliau berhenti”. [HR al-Bukhâri dan Muslim].
Ещё видео!