TRIBUN-VIDEO.COM - Pada Minggu (12/7/2020) malam ratusan petani dari Sumatera Utara memenuhi Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Riau di Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau.
Mereka adalah para petani yang melakukan aksi jalan kaki dari Sumut ke Jakarta untuk bertemu Jokowi.
Keperluannya adalah demi menyelesaikan konflik agraria antara petani dan PTPN II yang berlangsung lama.
Kini mereka sudah berada di Kota Pekanbaru dan singgah di kantor DPW PKB Riau.
Mereka tampak duduk berkumpul di teras, sebagian tampak tidur di lantai beralaskan tikar.
Sebagian besar petani yang melakukan aksi ini dari kaum pria, sedangkan kaum ibu sebanyak belasan orang.
Di halaman kantor terlihat pula tersusun rapi enam mobil yang mereka bawa dari Sumut.
Ada juga peralatan masak di sudut halaman kantor.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (13/7/2020), Widi Wahyudi koordinator aksi tersebut mengatakan ada dua kelompok petani yang ikut aksi.
Kelompok itu adalah Serikat Petani Simalingkar Bersatu dan Serikat Tani Mancirim Bersatu.
"Kami ini petani dari Desa Simalingkar dan Desa Mencirim. Kami melakukan aksi jalan kaki menuju Istana Jakarta untuk menuntut keadilan kepada Bapak Presiden Joko Widodo," sebut Widi.
Dia mengatakan, jumlah petani yang ikut melakukan aksi jalan kaki ini sebanyak 170 orang.
Widi mengatakan, mereka sudah berjalan kaki selama 18 hari dan sudah menempuh jarak 650 kilometer.
Mereka sampai di DPW PKB Riau pada Sabtu (11/7/2020).
Diketahui aksi jalan kaki itu sudah dilakuakn sejak (25/6/2020).
Sebelum berangkat, para petani dicek kesehatannya karena saat ini dalam kondisi Covid-19.
Menurut Widi, semua petani yang sedang memperjuangkan keadilan ini dalam keadaan sehat.
Ia kemudian menceritakan suka duka yang mereka alami selama aksi tersebut.
Kadang mereka harus tidur di pinggir jalan, makan seadanya, hingga pernah diusir.
"Lebih banyak dukanya. Kami pernah diusir juga seolah-olah kami ini virus. Tapi, kami maklumi karena sekarang memang lagi ada virus corona," akui Widi.
Ratusan petani yang melakukan aksi ini terpaksa meninggalkan keluarganya di kampung.
"Entah makan apa anak istri di kampung. Tapi, mau bagaimana lagi, cuma aksi gila ini yang bisa kami lakukan. Kami hanyalah rakyat kecil yang enggak tahu hukum. Banyak yang bilang kami gila, tapi negara yang buat kami seperti ini," ujar Widi.
aksi jalan kaki ini dilakukan karena tempat tinggal dan lahan mereka sudah digusur oleh pihak PTPN II.
Kata dia, di Desa Simalingkar luas area yang berkonflik dengan PTPN II lebih kurang 854 hektar dan area petani Desa Mencirim sekitar 80 hektar.
(Tribun-Video.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "170 Petani Sumut Jalan Kaki ke Jakarta: Kami Dianggap Gila, tapi Negara yang Buat seperti Ini", [ Ссылка ].
Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung
Editor : Farid Assifa
=========
Ещё видео!