BANJARMASINPOST.CO.ID - Tinggal di pelosok Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, tak mencegah Caesar Archangel Hendrik Meo Tnunay alias Nono (7) mengukir prestasi.
Siswa kelas II SD Inpres Buraen 2, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, itu justru menorehkan prestasi hingga tingkat dunia.
Bocah kelahiran 2 April 2015, anak dari pasangan suami istri, Raflim Meo Tnunai dan Nuryati Seran, menjadi juara Dunia Abacus Brain Gym (ABG) International Mathematics Competition.
Nono meraih juara pertama setelah mengalahkan 7.000 peserta dari berbagai negara, sedangkan juara kedua pada kompetisi tersebut diraih peserta dari Qatar dan juara ketiga dari Amerika Serikat.
ABG International Mathematics Competition yang diikuti Nono merupakan ajang kompetisi Matematika dan sempoa internasional yang diselenggarakan International Abacus Brain Gym.
Pesertanya adalah siswa-siswi dari berbagai negara.
Lahir dari latar belakang keluarga sangat sederhana, Nono tumbuh menjadi bocah pintar dan cemerlang.
Sang ayah, Raflim Tnunay, bekerja sebagai tukang bangunan.
Sedangkan ibunya, Nuryati Seran, bekerja sebagai guru kontrak di SD Inpres Buraen 2.
Bersama sang ayah, ibu, dan dua kakaknya, mereka tinggal di rumah sederhana dengan fasilitas belajar seadanya.
Rumah mereka berjarak puluhan kilometer dari Kota Kupang, ibu kota Provinsi NTT.
Saat ditemui sejumlah wartawan di sekolahnya, Kamis (19/1/2023), Nono mengaku sangat mengidolakan Elon Musk.
Dia kerap melihat idolanya itu melalui tayangan di YouTube.
Nono pun ingin seperti idolanya itu. Ia ingin menciptakan mobil, pesawat, kereta, dan kapal untuk membantu masyarakat.(Kompas.com)
#juarakompetisimatematika
#kompetisidunia
#kupang
Ещё видео!