Proyek pembangunan rumah susun ASN Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak terus berjalan. Tahapan pekerjaan proyek senilai Rp 49,6 miliar, mulai proses pembesian dan persiapan pengeboran.
Awal pekerjaan tidak berjalan mulus. Pelaksana proyek, PT. Abadi Prima Intikarya – PT Samudra Anugrah Indah Permai (KSO), menghadapi kendala. Salah satu kendala memaksa pelaksana mengganti alat bor pile dengan alat yang baru.
Yudi Amalsyah, Site Manager Proyek Pembangunan Rusun ASN BBWS Serayu Opak mengatakan, sampai 31 Desember nanti, progress pekerjaan ditarget mencapai 30 persen. Rinciannya, untuk struktur sudah mencapai 4 lantai dari total 7 lantai yang direncanakan termasuk atap lift, kemudian pemasangan bata dan plester aci sampai dengan lantai 2.
Pada awal pekerjaan ada 2 hambatan yang dialami pelaksana. Jalan akses masuk menuju area proyek cukup sempit. Kondisi yang sempit dan hanya bisa dilalui 1 unit kendaraan tronton. Kondisi yang sempit menyulitkan untuk mobilisasi alat dan keluar masuk ke area proyek.
Untuk mengatasi hal itu, pelaksana terpaksa meminta izin untuk membobol tembok salah satu gedung milik BBWS Serayu Opak. Pembobolan dilakukan dengan ukuran 4 meter ke samping dan 6 meter ke arah masuk. Dengan begitu, kendaraan berat seperti dolly dan trailer yang panjangnya mencapai 12 meter lebih mudah masuk ke area proyek.
Kondisi tanah juga menjadi kendala di awal pekerjaan. Tanah yang cukup keras memaksa pelaksana melakukan pergantian alat. Alat bor pile yang didatangkan pertama kali tidak sanggup menembus kedalaman yang direncanakan. hanya mampu mencapai 12 meter dari 18 meter yang direncanakan. Jumlah titik yang akan di bor itu berjumlah 164 titik.
Rusun ASN BBWS Serayu Opak terdiri dari 7 lantai termasuk atap lift. Total unit mencapai 68 tanpa basement.
#RusunASNBBWSSO #PenyediaanPerumahanDIY
Ещё видео!