Kegiatan Penelitian Tahun 2022 ini berjudul "Strategi Pengembangan Wisata Kampung Tematik Dalam Mewujudkan Smart City Kota Banjarbaru
(Studi Kasus Pada Kampung Sayur Landasan Ulin Utara).
Tim dari Kegiatan PDWM 2022, sebagai berikut:
a) Trisylvana Azwari, S.Sos., M.AP (Ketua/ Dosen)
b) Dewi Purboningsih, S.AP., M.AP (Anggota/ Dosen)
c) Sri Listiana (1810411220010/ Mahasiswa)
Ringkasan Penelitian:
Melakukan penerapan smart city di suatu daerah, dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan yang ada di wilayah perkotaan. Penerapan smart city juga bukan hanya berfokus pada upaya peningkatan teknologi dan informasi saja, melainkan peningkatkan dari berbagai aspek. Oleh karena itu, dengan adanya smart city, pengembangan dan pembangunan di suatu daerah dapat lebih efisien dan efektif, baik untuk masyarakat, pemerintah, bahkan lingkungan yang ada. Butuh adanya komitmen baik dari pemerintah kota sebagai pembuat kebijakan dan masyarakat sebagai pihak yang terlibat untuk saling bekerja sama mewujudkan smart city. Penduduk Kota Banjarbaru selalu meningkat tiap tahunnya. Kondisi ini menuntut Pemerintah Daerah untuk dapat memaksimalkan potensi sumber daya yang dimiliki serta meminimalisir kendala atau masalah yang dihadapi. Sebagai kota yang terbilang muda, Banjarbaru berusaha untuk memperkuat reputasi pertumbuhannya sebagai kota teknologi di Indonesia. Pemerintah kota Banjarbaru telah merumuskan Masterplan Smart City 2018-2023 yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan dan pengembangan Smart City yang berupa inisiatif-inisiatif program berserta peta jalannya. Salah satu pembangungan dan pengembangan daya Tarik objek wisata yaitu mengembangkan Wisata Kampung Tematik. Salah satu objek wisata yang berada di bawah Kampung Tematik adalah Kampung Sayur LAURA. Kampung Sayur LAURA saat ini memiliki kendala yaitu belum adanya sarana dan prasarana yang memperkenalkan brand wisata. Serta permasalahan lain yaitu berkurangnya presentase lahan pertanian dikarenakan adanya alih fungsi lahan menjadi perumahan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunkan teknik pengumpulan data yaitu observasi lapangan, wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu mendukung tujuan dalam mewujudkan Smart City di Kota Banjarbaru yang menunjang penelitan yang berfokus pada Lahan Basah.
Adapun hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat tiga pilar dalam Smart Branding sebagai dasar Strategi Pengembangan Wisata Kampung Tematik Dalam Mewujudkan smart city Kota Banjarbaru (studi kasus Kampung Sayur Laura) yaitu: Tourism Branding, Business Branding dan City Appearance Branding. Namun ketiga pilar tersebut belum terlaksana dalam pengembangan wisata kampung tematik kampung sayur Kota Banjarbaru. Hal ini dikarenakan adanya faktor penghambat sehingga kampung sayur LAURA belum memenuhi syarat sebagai obyek wisata. Faktor penghambat tersebut antara lain belum adanya sentra wisata kampung sayur, tidak ada lahan kosong milik pemerintah untuk pembangungan infrastruktur sebagai sarana penunjang untuk wisatawan, belum adanya akses transportasi umum, serta belum terbentuknya kelompok sadar wisata (POKDARWIS).
Ещё видео!