TRIBUN-VIDEO.COM - Kota Surabaya terus melakukan pengetatan larangan mudik. Bahkan kota ini memberlakukan Penyekatan di 17 titik pintu masuk perbatasan. Surabaya juga memberlakukan stiker mobil yang kerap melintasi Surabaya.
Ketua DPRD Surabaya mendukung penuh karena Penyekatan ini demi mengendalikan mobilitas penduduk antarkota di tengah pendemi. Jika tidak dibatasi dan dikendalikan, tidak ada yang menjalin penularan covid-19.
"Kondisi di Kota Surabaya makin landai. Mari kita sama-sama jaga dan kendalikan pandemi ini. Mari jangan paksakan mudik. Siapa pun termasuk saya juga kangen mudik," kata Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono.
Pria yang juga Ketua DPC PDIP Surabaya ini berusaha menahan diri untuk tidak mudik ke Kampung Karangsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. Sebab mudik jauh lebih berisiko. Tidak hanya dampak Penyekatan hingga putar balik, tapi lebih berisiko penularan covid-19.
Berikut wawancara lengkap Pimpinan Redaksi Harian Surya Feby Mahendra Putra dengan Ketua DPRD Kota Surabaya yang akrab disapa Cak Awi. Ketua Dewan ini juga pernah tergopoh-gopoh saat Surabaya disebut hitam pekat saat awal pandemi.
Namun berkat kerja keras Pemkot Surabaya dengan dukungan DPRD sebagai mitra kerja, kota ini makin landai. Politisi muda PDIP ini sangat berperan banyak dalam penentuan arah penanganan covid, terutama dalam penganggaran.
Apa kabar Cak Awi (panggilan akrab Adi Sutarwijono)? Saya masih ingat di awal pandemi tahun lalu Surabaya disorot. Guyonannya sampai masuk zona hitam pekat. Apa yang sebenarnya terjadi saat itu?
Kabar saya dan Surabaya baik. Dulu saat pertengahan Maret, kota kami dicitrakan hitam pekat. Semua warga kaget. Namun semua bergerak bersama meringankan beban kota ini yang dihantam pandemi. Sekarang berkat kerja keras Pemkot Surabaya bersama warganya, pandemi makin landai. Tinggal puluhan pasien covid.
Masih ingat apa yang Anda rasakan sebagai Ketua DPRD yang mewakili warga Surabaya saat itu?
Pandemi adalah kondisi yang belum terbayangkan sebelumnya. Kami tergopoh-gopoh dan bingung. Banyak masyarakat juga panik. Semua aktivitas di luar dilarang. Kantor dan pasar sampai tutup.
Sebagai ketua DPRD, Apa yang bisa Anda lalukan dalam situasi seperti itu?
Ещё видео!