PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Suasana di tempat pelelangan ikan, di Pelabuhan Tegalsari, Kota Tegal, terpantau sepi dan tidak ada aktifitas bongkar muat ikan, minggu siang. Ratusan kapal nelayan masih bersandar di sepanjang dermaga Pelabuhan Tegalsari Kota Tegal, tidak ada tanda - tanda nelayan kapal akan melakukan bongkar muat hasil tangkapan ikan.
Salah seorang pemilik kapal, Zulthoni, mengatakan, pasca kenaikan harga BBM solar bersubsidi, membuat para nelayan baik kapal tradisional maupun kapal besar sementara waktu memilih untuk tidak melaut. Padahal, biasanya setiap hari ada aktivitas para nelayan bongkar muat hasil tangkapan ikan mencapai sepuluh hingga belasan kapal.
Namun, sejak beberapa hari terakhir hanya ada dua hingga empat kapal saja yang melakukan bongkar. Naiknya harga BBM solar bersubsidi saat ini tidak dibarengi dengan kenaikan harga jual ikan. Sehingga, kondisi tersebut memicu lesunya aktivitas di pelelangan ini. Ikan tongkol misalnya, kini masih dijual Rp 23 ribu per kilogram, ikan tenggiri ukuran besar Rp 50 ribu per kilogram, dan ikan banyar Rp 25 ribu per kilogram.
Saat ini sebagian kapal - kapal nelayan pantura Tegal dan sekitarnya yang masih berangkat melaut mencari ikan adalah kapal - kapal dengan perbekalan saat harga BBM solar subsidi belum mengalami kenaikan. Jika harga ikan tidak ada kenaikan, praktis para nelayan akan merugi.
Artikel ini bisa dilihat di : [ Ссылка ]
