Firaun (bahasa Arab: فرعون, firʻawn; bahasa Ibrani: פַּרְעֹה, paroh) adalah gelar yang dalam diskusi dunia modern digunakan untuk seluruh penguasa Mesir kuno dari semua periode.[1] Dahulu, gelar ini mulai digunakan untuk penguasa yang merupakan pemimpin keagamaan dan politik kesatuan Mesir kuno, hanya selama Kerajaan Baru, secara spesifik, selama pertengahan dinasti kedelapanbelas. Untuk penyederhanaan, terdapat kesepakatan umum di antara penulis modern untuk menggunakan istilah ini untuk merujuk penguasa Mesir semua periode. Firaun juga mengaku sebagai Tuhan.
Nimrod, Namrudz bin Kanʻān (Arab نمرود بن كنعان, bahasa Ibrani: נִמְרוֹד, Modern Nimrod Tiberias נִמְרֹד ; Nimrōḏ) (2275SM – 1943 SM)[1] adalah salah satu seorang raja Mesopotamia mula-mula. Ia dijuluki "Pemburu yang Perkasa", karena keahliannya dalam berburu.[2]
Pada zamannya, Nimrod merupakan seorang raja yang cerdas, namun kecerdasannya itu membuatnya bersikap sombong dan mengaku sebagai Tuhan dan usahanya selalu mendapatkan tantangan dari Ibrahim.[butuh rujukan] Namanya terkenal karena usahanya sebagai pendiri Menara Babel.[butuh rujukan] Ia adalah orang yang berkuasa di Babilonia yang menjadi pusat peradaban dunia setelah banjir bah, yang wilayahnya meliputi Asia Barat dan Timur Tengah. Menurut catatan Kejadian 10:8-12, ia mendirikan kota-kota besar seperti Babel, Erekh, Akad yang kesemua kota itu terletak di tanah Sinear, lalu ia pergi ke Asyur dan mendirikan Niniwe, Rehobot-Ir, Kalah, dan Resen.
Sisa peninggalannya yang dapat ditemui berada terletak di Gunung Namrudz, sekitar 150 km dari kota Adiyaman. Adiyaman terletak 1220 km dari Istanbul. Sebelum ini Gunung Namrudz dapat ditemukan di Abul Gharah, Iraq, tempat Namrudz dan rakyatnya menyembah Dewa Nabu yang mereka anggap sebagai anak dari Marduk. Gunung Namrudz yang mencapai ketinggian 2100 m, terletak di Banda Antitorus. Kawasan ini pada masa lalu termasuk dalam wilayah kekuasaan Babilonia.
Satu lagi kuil dan istana Namrudz dapat ditemui lagi di Mosul, yang terletak 396 km dari Baghdad. Luas bekas kuil dan istana ini mencapai 26.000 m2. Beberapa bagian dari kuil ini masih jelas terlihat. Kuil dan istana ini sempat dibangun kembali oleh Kerajaan Assyria sekitar tahun 1883-1859 SM.
Ещё видео!