TRIBUN-VIDEO.COM - KONI Pusat mencatat ada 60 rekor baru tercipta pada PON XX Papua 2021 hingga Rabu (13/10/2021).
Di antaranya adalah 3 rekor dunia, 19 rekor nasional, dan 38 rekor PON.
Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman, Mengatakan bahwa pemecahan rekor ini menjadi tolok ukur keberhasilan PON.
Pemecahan rekor dunia terjadi di cabang olahraga angkat besi.
Selain angkat besi, pemecahan rekor juga terjadi di tiga cabang olahraga lainnya.
Ketiganya adalah atletik, selam, dan renang.
PON XX Papua 2021 akan usai pada Jumat (15/10/2021) sejak perhelatan resmi pada Sabtu (2/10/2021).
Dari laporan Antaranews, rekor baru banyak tercipta di cabang olahraga atletik yang dilaksnakan di Mimika Sport Complex (MSC), Mimika.
Rekor yang terpecahkan tersebut sebelumnya bertahan cukup lama.
Salah satunya, yaitu lari nomor 100 meter putri.
Atlet kontingen Jawa Barat Tyas Murtiningsih sukses memecahkan rekor saat babak penyisihan dengan catatan waktu 11,67 detik.
Adapun rekor lama dipegang Irene Joseph (11,73 detik) yang dicatatkan pada PON 2000 di Jawa Timur.
Rekor yang dicetak Tyas Murtiningsih terasa istimewa karena ditutup dengan merebut medali emas pada babak final.
Hanya saja, catatan waktunya tidak mempertajam rekor yang baru dipecahkan, yakni 11,79 detik.
Rekor berikutnya dicetak oleh atlet lari gawang 110 meter Rio Maholtra.
Atlet asal Sumatera Selatan ini membukukan catatan waktu 14,11 detik.
Adapun rekor sebelumnya dipegang Eli Zakaria dari Jawa Timur yang dibukukan pada PON 2004 di Sumatera Selatan dengan waktu 14,16 det.
Atlet atletik senior Maria Londa kontingen Bali juga sukses memecahkan rekor PON atas namanya sendiri sekaligus meraih medali emas untuk nomor lompat jangkit dari 13.52 meter menjadi 13.60 meter.
Dari kolam akuatik, atlet selam kolam putri Jawa Timur Vania Elvira Elent Rahmadani juga mengukir rekor baru di nomor 400 meter surface putri setelah menorehkan waktu 3 menit 29,07 detik.
Angka ini lebih cepat dari rekor kompatriotnya, Angeline Soegianto yang dicetak pada PON 2016 di Jawa Barat dengan waktu 3 menit 30,16 detik.
Pelari 400 meter putri asal Sumatera Selatan, Sri Mayasari juga membuat rekor PON sekaligus rekor Nasional yang sudah tercatat selama 37 tahun.
Sri mencatatkan finis dengan waktu 53,32 detik, lebih cepat dari pelari Emma Tahapary dengan waktu 54,20 detik.
Dari cabor Selam tercatat ada 5 rekor yang sudah dipecahkan dengan 4 di antaranya dibuat oleh Peselam Jawa Timur.
Di kolam Akuatik, 22 rekor telah dibukukan dari disiplin renang.
Perenang yang memperkuat Papua, Farrel Armandio Tangkas kembali membuat rekor PON di nomor spesialisnya 200 meter gaya punggung putra.
Sementara perenang putra DKI Jakarta Gagarin Nathaniel membuat 2 rekor di nomor 200 meter gaya dada putra dan 100 meter gaya dada putra.
Perenang Jawa Timur, Adinda Larasati Dewi juga mencatatkan 2 rekor sekaligus yakni di nomor 100 meter gaya kupu-kupu putri dan nomor 800 meter gaya bebas putri.
Rekannya sesama perenang putri Jawa Timur, Patrisia Yosita Hapsari membukukan rekor PON dan Nasional di nomor 100 meter gaya freestyle putri.(*)
Ещё видео!