TRIBUN-VIDEO.COM - Hasil pelaksanaan PPDB (penerimaan peserta didik baru) tingkat sekolah menengah atas atau SMA negeri diumumkan, Jumat (5/7/2019).
Orangtua siswa yang anaknya telah dinyatakan lulus menyambut suka cita hasil pengumunan tersebut. Namun bagi yang dinyatakan tidak lulus, tentu merasa.
Salah satunya Khairil Anwar, warga Japri Zam-zam Banjarmasin Barat.
Ia mengaku tidak tahu persis alasan pihak sekolah tidak meluluskan anaknya di pengumuman offline. Sebaliknya, hasil berbeda justru termuat di pengumuman online.
" Iya, kalau pun anak saya benar-benar tidak lulus karena jarak rumah kami dengan sekolah terpaut jauh, ya saya ikhlas saja. Tapi, ini tidak ada keterangan. Justru kelulusan di online dan offline malah berbeda. Di online anak saya ada, di offline malah tidak ada," pungkas Khairil.
Tidak sampai di situ, sebagai wujud kekecewaannya, Khairil bersama sekitar 30 wali siswa lainnya juga membuat daftar nama serta keluhan, guna menjadi pertimbangan oleh pihak sekolah.
Rencananya daftar nama dan keluhan tersebut akan diteruskan panitia PPDB Online SMAN 2 Banjarmasin ke dinas terkait.
" Kalau alasannya, karena ada ketidaksinkronan antara pihak sekolah dan dinas terkait. Jadi kami pun masih menunggu hasilnya nanti," tutup Khairil.
Wakasek Humas SMAN 2 Banjarmasin, Yudo Sasongko mengatakan seiring telah selesainya pelaksanaan PPDB beberapa hari yang lalu, Jumat kemarin pihaknya mengumumkan kelulusan siswa.
Jumlah dan kategori jalur siswa yang lulus itu masing-masing terdiri dari 281 orang jalur zonasi, 53 orang jalur prestasi dan 18 orang jalur mutasi atau perpindahan orangtua.
" Sehingga jika ditotal maka ada 352 siswa yang masuk pada PPDB Online di SMAN 2 Banjarmasin ini," ujarnya.
Meskipun Yudo tidak menampik seiring pengumuman kelulusan tersebut, ada beberapa keluhan wali atau orangtua siswa. Keluhan itu terkait adanya perbedaan hasil pengumuman yang dipublish di online dan offline.
" Iya betul. Dan ini juga sudah kami laporkan ke dinas (pendidikan, red) Provinsi. Sedangkan hasilnya, mereka pun juga cukup kaget mengetahui hal itu," jelas Yudo.
Sementara suka duka hasil pengumuman PPDB di SMAN 1 Pelaihari, Jalan A Syairani, Pelaihari, Tanahlaut nampak terasa, Jumat (5/7/2019). Pasalnya, dari pendaftar lebih 400 orang, hanya ada 324 calon siswa yang masuk atau dinyatakan lulus pada pengumunan tersebut.
Beberapa lembar kertas bertuliskan nama dan identitas lainnya tertera di kaca jendela ruangan SMAN 1 Pelaihari. Ya, disanalah para pendaftar PPDB mencari nama mereka.
Para calon siswa berseragam SMP, didampingi orangtua atau wali melihat nama-nama di daftar tersebut. Mereka terlihat berkerumun pada dua tempat yang memperlihatkan daftar kelulusan.
Di depan lokasi pengumuman itu, sejumlah ekpresi nampak terlihat. Ada yang senang dan langsung mengucap syukur. Namun ada juga yang protes karena namanya tidak ditemukan dalam daftar itu.
Bahkan beberapa remaja usia sekolah, langsung mundur dari papan pengumunan pascatidak melihat nama mereka.
Begitupun orangtua yang mendampingi. Saat tak menenemukan nama sang anak, atau si anak menginformasikan namanya tidak masuk dalam daftar pengumuman, langsung mengundurkan langkah.
Sebagian memilih pulang, ada juga yang tetap bertahan dan kembali memastikan.
Kekecewaan sempat diutarakan oleh Laila. Pendaftar dari Desa KNPI, Pelaihari ini merasa aneh karena namanya tidak lulus. Padahal ia masuk dalam zonasi.
"Teman saya masuk, saya tidak. Padahal zonasi kami sama," cerita Laila.
Namun teman lainnya nampak menenangkan remaja perempuan itu. Seorang lelaki seusia Laila menjelaskan kepadanya bahwa selain zonasi, ada pula sistem nilai. Serta juga perlu diverifikasi lebih lanjut.
Sementara bagi para calon siswa yang lulus, mereka langsung bisa mengambil formulir daftar ulang pada lokasi yang sama. Sebagaimana diketahui pula, untuk SMA, daftar ulang bisa dilakukan pada tanggal 8 hingga 10 Juli 2019 mendatang.(Banjarmasinpost.co.id/Ahmad Riski Abdul Gani/Isti Rohayanti)
Ещё видео!