Perang antara milisi Hamas dan pasukan Israel memicu keresahan masyarakat dunia, terutama mengantisipasi dampaknya di sektor ekonomi. Bagaimana tidak, belum sepekan perang berkecamuk, harga minyak dan emas langsung terkerek naik.
Lantas, bagaimana perang di antara kedua kubu bisa mengganggu harga kedua komoditas utama dunia itu? padahal baik Israel maupun Palestina bukan produsen minyak maupun emas?
Empat hari sejak perang berkecamuk antara Hamas dan Israel, Rabu, 11 Oktober 2023, harga minyak dunia West Texas Intermediate atau WTI naik 0,24 persen menjadi 86,17 dollar AS per barel. Sebelumnya, harga minyak mentah WTI dipatok 85,30 dollar AS per barel setelah naik 2,5 dollar AS per barel.
Adapun minyak mentah Brent naik 3,57 dollar AS per barel atau sebesar 0,24 persen menjadi 87,94 dollar AS per barel. Sebelumnya, Brent menetapkan harga minyak mentah 86,83 dollar AS per barel setelah naik 2,23 dollar AS per barel.
Saul Kavonic, analis energi dan Kepala Penelitian Energi, Sumber Daya, dan Karbon Terpadu pada Credit Suisse, kepada BBC News, Senin (9/10), mengatakan, harga minyak global meningkat karena adanya kekhawatiran konflik ini akan menyebar ke negara-negara penghasil minyak utama terdekat, seperti Iran dan Arab Saudi.
Terlebih, Iran belakangan disebut terkait dengan serangan Hamas ke Israel. Namun pihak Hamas memastikan serangan yang telah dirancang selama setahun belakangan adalah murni upaya Hamas. Sementara Arab Saudi, dikaitkan dengan upaya Amerika Serikat untuk menjadi mediator pendamai antara Hamas dan Israel.
Kavonic juga memperkirakan, seperlima pasokan minyak dunia akan tersendat jika jalur melalui Selat Hormuz, yang merupakan jalur perdagangan minyak yang penting, terganggu. Selat Hormuz sangat strategis bagi negara-negara pengekspor minyak utama di kawasan Teluk karena perekonomian mereka dibangun berbasis produksi minyak dan gas.
Sementara itu, Kepala Ekonom Komoditas di Capital Economics, Caroline Bain, mengklaim, dampak konflik terhadap harga minyak sebenarnya tidak akan terlalu parah, kecuali konflik ini meluas dan menjadi perang regional di mana AS dan Iran serta pendukung kedua pihak ikut terlibat langsung.
Seperti halnya harga minyak, sejak perang meletus, harga emas juga naik lebih dari 1 persen menjadi 1.850 dollar AS per ons. Ini level tertinggi dalam seminggu terakhir. Harga emas berjangka AS naik 1,1 persen menjadi 1.865 dollar AS per ons.
Yang pasti, peperangan Hamas-Israel meningkatkan ketidakpastian politik di kawasan Timur Tengah. Situasi ini mendorong pemodal cenderung memilih pembelian investasi yang aman, seperti emas batangan. Selama ini emas digunakan sebagai investasi aman pada saat terjadi ketidakpastian situasi politik dan keuangan.
Bagaimanapun, perang dan lanskap geopolitik menjadi elemen pengganggu dalam stabilitas ekonomi dunia. Apalagi, perang di kawasan Timur Tengah ini terjadi saat perang Rusia dan Ukraina belum juga reda. Untuk itu, semua pihak berharap perundingan damai segera diinisiasi sebelum dampak perang kian meluas.
#palestine
#israel
#ekonomi
#emas
=====================================
Simak kumpulan video berita Harian Kompas: [ Ссылка ]
Info langganan harian Kompas & www.kompas.id:
[ Ссылка ]
Subscribe Youtube Harian Kompas: [ Ссылка ]
Ikuti media sosial Harian Kompas
Twitter: [ Ссылка ]
Facebook: [ Ссылка ]
Instagram: [ Ссылка ]
Ещё видео!