Perusahaan tekstil yang berpusat di Sukoharjo, Jawa Tengah ini, memulai usahanya dengan memproduksi produk tekstil dengan kapasitas 600 meter - 700 meter per tahun. Meski Periode 1994—2004 merupakan dekade yang sulit bagi perekonomian Indonesia, Sritex tetap menenun kejayaan. Pada 2008, ekspansi yang dilakukan sangat besar, yakni mencapai 50% kondisi semula.
Selanjutnya, sejak Maret 2017, saham SRIL perlahan melorot dan kemudian sejak 26 Juli 2019 makin longsor hingga akhirnya terkapar di level Rp146 karena di suspend BEI sejak 18 Mei 2021 hingga saat ini. Hingga akhirnya, Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang memutuskan status pailit untuk Sritex pada Senin (21/10/2024). #Pailit #Sritex #Tekstil #Prabowo #Permendag #Manufaktur
Ikuti terus perkembangan berita - berita terkini hanya di:
Website [ Ссылка ]
Instagram [ Ссылка ]
Spotify [ Ссылка ]
Ещё видео!