Halo Sobat Bus Mania Indonesia...
Dikutip Dari Tangerang Kompas.com
Moda transportasi seperti bus di Indonesia saat ini sudah semakin membaik.
Mulai dari armadanya yang semakin beragam, sampai kondisi infrastruktur jalan yang semakin membaik.
Perusahaan Otobus (PO) juga saling berlomba, memberikan pelayanan yang nyaman dan armada bus premium seperti bus Super High Deck (SHD) sampai bus tingkat atau double decker. Biasanya, sasis yang terpasang ke bodi bus SHD dan double decker adalah tronton atau triple axle.
Merek-merek sasis bus yang memiliki lini produk tronton saat ini baru ada Mercedes Benz, Scania, Volvo, dan MAN. Jika dilihat, memang baru merek eropa saja yang memasarkan sasis tronton di Indonesia.
Padahal ada Hino yang sebenarnya juga mendominasi bus besar bermesin belakang dengan GVW 10 ton - 24 ton. Lalu apakah Hino juga akan ikut meramaikan jalanan dengan sasis bus tronton?
Santiko Wardoyo, COO Director PT Hino Motors Sales Indonesia mengatakan, sementara, Hino masih mempertimbangkan untuk membawa sasis tronton ke Indonesia.
"Kita masih fokus untuk sasis dengan jumlah unit yang banyak saja (volume maker)," ucap Santiko kepada Kompas.com di Tangerang belum lama ini.
Sebenarnya saya nilai pabrik siap untuk memproduksi sasis, namun belum untuk memproduksi beberapa komponen lainnya.
AK8, RK8 dan RN 285 sendiri memiliki sasis yang sama dengan beberapa truk Hino lain, serta menggunakan mesin J08E yang lagi-lagi juga sama.
Jika ingin memproduksi bus triple axle, tentu tidak bisa menggunakan mesin J08E lagi, opsi lain ada mesin P11C yang digunakan di truk tractor head Hino dengan tenaga 350PS dan torsi 134kgm.
Namun tenaga tersebut masih kurang untuk sebuah bus triple axle, saya tidak tahu apakah kalau di-tweak, ganti setingan ECU,
diberi update dan lain-lain apakah mencukupi kebutuhan tenaga dan torsi untuk bus triple axle mengingat bus triple axle tenaga dan torsinya jauh lebih besar.
Opsi lainnya, ada juga mesin E13C milik Profia yang tenaganya sudah 410PS dengan torsi superjumbo 204nm.
Namun, karena dirancang untuk truk heavy duty seperti Profia, kemungkinan besar dibanding mesin P11C versi bus triple axle, mesin E13C tidak akan efisien, disamping juga Profia masih CBU
Hino RM sekarang menggunakan mesin E13C juga. Namun, nyatanya RM konsumsi BBMnya sangat-sangat-amat boros sekali.
Apalagi jika digunakan di sasis triple axle, akan lebih boros lagi bahkan mungkin paling irit cuma mentok 1:1.
Image Hino juga tidak sebagus Mercedes, Scania atau Volvo. Mercedes dikenal dengan pabrikan Jerman pembuat mobil mewah serta bus-bus yang sudah cukup legendaris,
Scania memiliki image pembuat bus atau truk mewah, Volvo mempunyai image safetynya yang luar biasa, serta mobil-mobilnya yang supernyaman.
Hino terkenal sekali dengan pembuat truk dan bus "perang" yang reliable dan tangguh, namun tidak ada image mewah, safety atau lainnya.
Ini membuat penumpang lebih memilih Scania, Mercedes atau Volvo, dan tidak memilih Hino sebab masalah image.
Sebenarnya Hino masih mempertimbangkan dengan hati-hati, akan memasukkan dan memproduksi sasis triple axle di Indonesia atau tidak.
Nah, itulah isi thread ane yang membahas seputar bus triple axle Hino. Jadi, bagaimana pendapat Gansis seputar thread ini?
#adiputro #adiputrokaroseri #busadiputro #busindonesia #busindonesiaitukeren #busindo #laksana #laksanabus #tentremkaroseri #tentrem #galleryvideobis #laksanakaroseri #shorts #youtubeshorts #videobus #bus #pesonaindonesia #karoseriadiputro #karoseriebus #karoseriindonesia #karoseritentrem #karoserilaksana #karoseri #hino #hinorm280 #hinork8 #hino500 #hinor260 #hinork
Ещё видео!