Temukus, 08/04/18
Tukad Dedari menunjukkan ke sakralannya.
Sebelum ke Pura Tunggul Besi kami sembahyang dulu di beji kayuan kaje, kemudian di beji kayuan prigi, lalu kami melanjutkan perjalanan melukat menuju kayuan dedari yg berjarak 800 m dari beji kayuan prigi.
Kami di temani jro mangku kari selaku pemangku di pura tunggul besi, setelah 20 menit perjalanan kami mulai mendekati beji kayuan dedari.
Menyelusuri sungai yg bersih dengan bebatuan yg tampak indah mahakarya alam yg menakjubkan, sekitar 200 meter sebelum sampai di beji, kami disambut dentingan suara lonceng yg mirip suara genta. Kami tidak ada yg membawa genta maupun benda berbentuk lonceng yg bisa menghasilkan suara dentingan sedemikian indahnya.
Dentingan suara lonceng tersebut sempat terekam di menit 2:05.
Aliran tukad dedari oleh warga Temukus memang sangat di sucikan, 8 buah beji ada disepanjang alirannya, dihulu beji kayuan dedari, kemudian kebawah beji kayuan prigi, kemudian beji kayuan kaja, kemudian beji capcapan, beji kampek, kemudian beji semseman, kemudian beji dukuh, terakhir kayuan gede.
Untuk tetap menjaga kesucian sepanjang aliran tukad dedari, kami sangat berharap kepada khususnya warga Temukus selalu peduli dan ingat akan pesan2 para leluhur di Temukus, serta bagi para pengunjung maupun pemedek yg hendak sekedar berfoto agar tetap menghormati alam tukad dedari, hindari berbuat yg tidak sepatutnya dilakukan ( seperti himbauan yg ada terpasang disana ), dan bagi yg hendak melukat mohon sekiranya diantar oleh jro jro mangku yg ada di Temukus.
Alam membuatkan untuk kita sebuah tempat yg indah, tugas kita bersama sama menjaga anugerah tersebut agar tetap indah dan agung.
Ещё видео!